Sekretaris Perusahaan Mobile-8 Telecom Chris Taufik mengatakan sedianya pembayaran tunggakan bunga obligasi tersebut disetor kemarin, namun terpaksa tertunda karena masih menunggu realisasi suntikan dana dari rights issue.
Kami sedang mengupayakan agar pembayaran tersebut bisa dilakukan bulan ini juga. Semula, rencana pembayaran tunggakan bernilai sekitar Rp15 miliar tersebut dibayarkan dengan asumsi rapat umum pemegang saham luar biasa [RUPSLB] telah menyetujui rights issue, tuturnya kepada Bisnis, malam ini.
Surat utang yang terbit tiga tahun silam tersebut akan dipenuhi setelah perseroan menerbitkan saham baru (rights issue) senilai Rp3 triliun dan obligasi wajib konversi senilai Rp500 miliar.
Dengan aksi korporasi tersebut, Smart akan memasukkan asetnya ke emiten telekomunikasi seluler tersebut karena 50% sahamnya dibeli oleh Mobile-8, meski dananya diperoleh dari grup Sinarmas selaku pemegang saham Smart.
Dengan masuknya Smart, diharapkan terjadi sinergi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak, terutama dengan dasar pelanggan di atas 6 juta, ujar manajemen Mobile-8 dalam materi publikasinya baru-baru ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel