Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakrie Plantations incar pendapatan Rp3 triliun

JAKARTA: PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk memprediksi pendapatannya pada akhir tahun ini dapat mencapai Rp3 triliun, meningkat dari pencapaian pada kuartal III/2010 sebesar Rp1,89 triliun.

JAKARTA: PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk memprediksi pendapatannya pada akhir tahun ini dapat mencapai Rp3 triliun, meningkat dari pencapaian pada kuartal III/2010 sebesar Rp1,89 triliun.

Direktur Utama Bakrie Plantations Ambono Janurianto mengatakan berdasarkan target tersebut, manajemen memprediksi pendapatan tahun depan meningkat sebesar 30% dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun ini."Nilai peningatan 30% pada tahun depan itu sekurangnya saja, kami yakin bisa di atas angka itu. Untuk EBITDA [laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi] juga kira-kira sebesar itu," ujarnya dalam paparan publik siang ini.Target setahun penuh itu merupakan peningkatan sebesar 58,22% dari pencapaian pendapatan pada kuartal III/2010 yang dibukukan sebesar Rp1,89 triliun.Dia mengatakan tahun depan perusahaan akan mencapatkan tambahan pemasukan dari bisnis oleokimia dan penjualan bibit sawit.Bisnis oleokimia didapat setelah akuisisi Grup Dombamas selesai sebagian pada kuartal III tahun ini. Penjualan bibit dilakukan melalui kerja sama dengan ASD dari Kosta Rika.Dia mengatakan optimistis perusahaan ditunjang oleh kondisi harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang trennya masih meningkat.Direktur Bakrie Plantations Howard J. Sargeant mengatakan pada tahun depan penjualan CPO perusahaan diprediksi mencapai 300.000 ton, meningkat 50% dari target akhir tahun ini sebesar 200.000 ton.Target akhir 2010 itu merupakan peningkatan sebesar 14,66p dari penjualan per kuartal III/2010 yang sudah mencapai 174.417 ton.Harga saham emiten yang berkode UNSP itu stagnan di level Rp385 siang ini. Harga itu membentuk kapitalisasi pasarnya sebesar Rp5,21 triliun dan rasio harga saham terhadap labanya (rasio P/E) sebesar 14,36 kali. Namun saham perseroan masih memberikan imbal hasil negatif bagi investornya sebesar 43,18% sejak akhir tahun lalu.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper