Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan turunkan pasokan karet

JAKARTA: Pengusaha karet memperkirakan defisit pasokan karet pada tahun depan akibat anomali curah hujan sehingga mendorong peningkatan harga komoditas tersebut.

JAKARTA: Pengusaha karet memperkirakan defisit pasokan karet pada tahun depan akibat anomali curah hujan sehingga mendorong peningkatan harga komoditas tersebut.

Soeharto, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), memperkirakan pasokan komoditas karet global pada tahun depan masih terganggu tingkat curah hujan yang diperkirakan tetap tinggi.Sulit memprediksi harga karet dunia pada tahun depan karena kita belum tahu bagaimana produksi negara-negara penghasil karet mengingat anomali cuaca yang terjadi beberapa waktu terakhir. Saat ini harga karet internasional di kisaran US$4,4 per kg, ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan ini.Dia menambahkan permintaan karet diperkirakan tumbuh seiring pemulihan ekonomi di negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang serta kondisi ekonomi yang relatif stabil di dua negara konsumen karet terbesar di dunia yaitu China dan India.Hal itu, lanjutnya, akan mendorong kelangsungan tren peningkatan harga karet dunia seperti yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.Pasokan karet secara global masih terganggu curah hujan yang lebih tinggi dari normal. Saya memperkirakan kondisi permintaan karet pada tahun depan lebih besar dibandingkan penawaran. Bahkan ada kemungkinan terjadi defisit suplai, katanya.Di sisi lain, dia memperkirakan produksi karet di dalam negeri dapat tumbuh 8%-11% pada tahun depan. Pertumbuhan tersebut, ujarnya, kemungkinan didorong oleh kondisi cuaca menjelang semester II tahun depan. Namun , kita belum tahu bagaimana kondisi curah di provinsi-provinsi penghasil karet seperti Sumatra Selatan, Sumatra Utara, dan Kalimantan Timur, ujarnya.Namun, mengacu prakiraan cuaca oleh BMKG tentang kondisi curah hujan sampai dengan Maret-April diperkirakan masih tinggi. Dampaknya, tutur dia, belum bisa diprediksi dengan tepat harga karet pada tahun depan. Adapun pada tahun ini, lanjutnya, diperkirakan sama dengan produksi komoditas tersebut pada 2 tahun lalu. Produksi karet Indonesia pada 2008 sebesar 2,7 juta ton, kemudian turun menjadi 2,4 juta ton pada 2009, dan diperkirakan naik lagi menjadi 2,7 juta ton pada 2010, katanya.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper