Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tembus 13.900, Ini Penjelasan Bank Indonesia

Pelemahan rupiah ke level Rp13.905 per dolar AS pada pagi ini dipicu oleh aksi flight to quality dari sejumlah investor.
Gambar mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada uang kertas Indonesia 100.000 rupiah terlihat melalui kaca pembesar di Bangkok, Thailand, (15/09/2015). Blommberg/Brent Lewin
Gambar mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada uang kertas Indonesia 100.000 rupiah terlihat melalui kaca pembesar di Bangkok, Thailand, (15/09/2015). Blommberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melihat pelemahan rupiah hari ini, Rabu (26/2/2020), dipicu oleh investor yang mengalihkan asetnya ke instrumen aman (safe haven), terutama surat utang AS, yen Jepang dan emas.

"Oleh kerena itu, yield US Treasury bonds turun ke 1.30% all time low karena investor mengalihkan dana ke US bond, dan melepas aset yang dipandang berisiko," ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada Bisnis, Rabu (26/2/2020).

Selain itu, BI mencatat investor asing melepas SBN sekitar Rp 3 triliun pada pagi ini. Nanang menegaskan BI akan tetap konsisten berada di pasar untuk menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu tajam.

"Untuk mencegah pelepasan SBN asing yang dapat mengarah pada aksi lepas yang besar-besaran [large sell off] BI melakukan aksi pembelian SBN dengan tegas," kata Nanang.

Dalam kondisi ini, Nanang menghimbau pelaku pasar terutama traders di treasury perbankan untuk terus memperkuat koordinasi dan kemunikasi dengan otoritas. Langkah ini harus dilakukan agar integritas dan stabiligas pasar keuangan terjaga kondusif. Rupiah melemah 0,13 persen menjadi Rp13.905 per dolar AS pada pukul 09.07 WIB, Rabu (26/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper