Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten BUMN Bakal Beri Dividen Tinggi

Emiten-emiten pelat merah bakal memberikan pembagian dividen yang besar
 Pengunjung beraktivitas di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung beraktivitas di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten-emiten pelat merah diprediksi bakal memberikan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio yang besar untuk menutupi kebutuhan dana pemerintah.

Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan emiten-emiten pelat merah bakal memberikan pembagian dividen yang besar. Berdasarkan data Bloomberg, setidaknya ada lima perusahaan yang masuk dalam indeks High Dividend 20.

Yaitu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang pada tahun lalu memberikan 49,94 persen laba bersihnya. Lalu, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan dividen payout ratio 45 persen, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) 31,61 persen, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) 71,26 persen dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) 90 persen.

“Dividen payout ratio BUMN kemungkinan lebih tinggi [dibandingkan dengan yang lain]. Hal itu dikarenakan ada kekurangan dalam penerimaan pajak. rasio pembagian BBRI dan BMRI tahun ini saja naik ke level 60 persen,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (25/2/2020).

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Kementerian Keuangan menyebutkan realisasi penerimaan pajak mencapai Rp1.332,1 triliun sepanjang 2019 atau 84,4 persen dari target APBN. Maka itu ada kemungkinan kekurangan penerimaan atau shortfall pajak bakal ditutupi oleh penerimaan dividen.

Dihubungi secara terpisah, Head of Business Development Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengatakan PTBA bakal keluar sebagai emiten dengan rasio pembagian yang tinggi.

Pasalnya, Inalum sebagai Holding PTBA sedang membutuhkan dana segar untuk mengambil 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada tahun ini. Bernadus memperkirakan rasio pembayarannya tetap di angka sekitar 75 persen.

“Dengan perkiraan earning per share [EPS] 2019 sekitar Rp360, dividen per saham [DPS] bisa mencapai Rp270 per saham. Hari ini harga PTBA Rp2.410, artinya yield yang diperoleh sekitar 11.2 persen. Nilai dividend yield ini sangat menarik di tengah adanya penurunan suku bunga, dan likuiditas pasar yang sangat rendah saat ini,” katanya.

Selain itu, Bernadus menambahkan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) juga menarik karena konsisten membagikan seluruh laba bersihnya dengan rasio 97 persen sampai 100 persen dalam 5 tahun terakhir.

Menurutnya, dengan potensi DPS HMSP sekitar Rp117 per saham sampai Rp120 per saham. Artinya HMSP memiliki dividend yield 6,3 persen. Angka yang menurut Bernadus sangat atraktif untuk sebuah saham yang berkapitalisasi jumbo.

Sementara itu, Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama mengatakan akan sulit memprediksi pembagian dividen dari para emiten. Pasalnya, rata-rata perseroan mengalami tekanan.

“Biasanya HMSP, Unilever dan Indo Tambang memberikan dividen besar. Namun, sepertinya tahun ini tidak,” katanya. Hans menambahkan musim dividen juga bisa menjadi pemicu naiknya IHSG secara terbatas.

Sektor Defensif
Analis Henan Putihrai Liza Camelia Suryanata mengatakan kondisi global menunjukkan bahwa perekonomian dunia bakal terguncang oleh penyebaran virus corona. Oleh sebab itu dia memilih PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sebagai pilihan utama.

“Sektor yang defensif adalah konsumer dengan pilihan utama UNVR. Saya menyarankan memakai strategi Buy On Weakness di sekitar Rp6.500 sampai Rp7.000 diharapkan bisa jadi support psikologis,” katanya.

Pada tahun lalu, UNVR tercatat memiliki yield sebesar 2,87 persen dengan payout ratio mencapai 44,38 persen.

Liza menambahkan emiten lain yang juga memberikan dividend yield tinggi adalah 3 bank besar yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI).

Di antara indeks High Dividend 20 Liza mengatakan BMRI menghasilkan dividen yield yang cukup menarik sebesar 4,5 persen dengan dividen per share (DPS) senilai Rp353 per saham. Selain itu, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) telah mengumumkan dividen yield akan mencapai 5 persen atau sekitar Rp65,48 per saham.

Adapun perusahan batu bara lainnya PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) diperkirakan bakal menurunkan yield-nya. Pada tahun lalu ITMG memberikan yield terbesar 16,1 persen atau dua kali lipat yang diberikan ADRO 8,21 persen.

“ITMG tahun lalu yield-nya paling tinggi 16 persen tapi pada 2019 kemarin laba bersihnya anjlok 50 persen, jadi saya menilai kemungkinan dividennya kali ini tidak akan sebesar tahun lalu,”katanya.

Meski demikian, persamaan dari emiten-emiten itu mempunyai kapitalisasi cukup besar sehingga ketika nanti harga mereka jatuh pun akan memberikan hantaman lagi kepada IHSG.

Menurutnya IHSG bakal menguat sesaat menjelang musim pembagian dividen. Namun, penguatan itu bisa jadi hanya sesaat karena setelah ex date pasar berkemungkinan sepi.

“Kami harapkan IHSG naik, walaupun dilema dengan saham dividend yield tinggi adalah begitu ex date mereka akan drop sebesar nilai dividen itu sendiri,” katanya

Menurutnya, IHSG saat ini mencoba bertahan pada support 5.767. Itu adalah level terendah yang terjadi pada Mei tahun lalu. Namun untuk target naik jangka pendek, kemungkinan bisa rebound ke 5.850 dan baru mencoba beranjak perlahan menuju 5.930 sampai 5.960 sebelum menembus level 6.000.

Sementara itu, Analis Kresna Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy mengatakan meskipun mendekati musim pembagian dividen bisa jadi IHSG tidak akan terkerek naik. Sebab, sentimen global dan regional yang terpapar virus korona masih akan jadi penekan laju indeks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper