Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Margin, Ini Strategi Trisula International (TRIS)

TRIS mengharapkan pabrik baru dapat beroperasi dna direncanakan dapat ekspansi sekitar 20% menuju kapasitas maksimal pada 2020.
Direktur Utama PT Trisula International Tbk (TRIS) Santoso Widjojo (kiri) memberikan penjelasan usai RUPST di Jakarta, Senin (29/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Trisula International Tbk (TRIS) Santoso Widjojo (kiri) memberikan penjelasan usai RUPST di Jakarta, Senin (29/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Trisula International Tbk. memperkirakan sempitnya ruang pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Lantas apa strategi yang disiapkan oleh emiten tekstil dan garmen itu?

Direktur Utama Trisula International Kris S Widjojo mengatakan akan ada sedikit peningkatan target pada 2020 baik dari sisi top line maupun bottom line. Tak hanya itu, lanjut dia, belanja modal pada tahun ini juga tak akan siginifikan berbeda dibandingkan dengan pada tahun lalu.

Namun, industri tekstil masih prospektif pada tahun ini baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Katalisnya, ungkap dia, untuk pasar domestik adalah perekonomian Indonesia yang tetap tumbuh. Selain itu, dengan rendahnya inflasi, suku bunga serta penguatan rupiah juga bisa memberikan dampak positif untuk sektor ini.

“Di pasar ekspor kami juga melihat masih banyak peluang di berbagai negara. Salah satunya adalah segmen uniform untuk pasar korporat. Kami akan mengejar untuk mengisi permintaan di pasar-pasar tersebut,” jelasnya, Kamis(16/1/2020).

Salah satunya melalui peningkatan kualitas produk dan layanan pengiriman produk. Besarnya potensi pasar juga menjadi tantangan tersendiri untuk mengidentifikasi dengan menawarkan produk yang baik dengan harga yang tepat.

"Kami juga tetap mengedepankan efisiensi untuk memastikan margin kami tetap positif,” imbuhnya.

Pada tahun ini, emiten berkode saham TRIS itu mengharapkan pabrik baru dapat beroperasi dna direncanakan dapat ekspansi sekitar 20% menuju kapasitas maksimal. Hingga pada akhirnya kapasitas akan menjadi double.

Pada rencana sebelumnya, perseroan akan menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru di Jawa Tengah. Pada tahap awal, TRIS mengalokasikan investasi senilai Rp50 miliar-Rp100 miliar.

Santoso menambahkan kebutuhan lahan untuk pabrik baru sekitar 3 hektare- 5 hektare. Perseroan mulai menjajaki sejumlah wilayah seperti Solo, Boyolali, dan Sragen. Sebelumnya, perseroan telah memiliki 4 fasilitas produksi di Jawa Barat.

"Pemilihan Jawa Tengah karena sumber tenaga lebih murah dibandingkan dengan Jawa Barat," katanya.

Kinerja penjualan TRIS hingga kuartal III/2019 tumbuh 9,89% menjadi Rp687,78 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selama periode Januari–September 2019, laba bersih persseroan mengalami penyusutan dibandingkan periode yang sama lahun lalu senilai Rp6,13 miliar.

“Melihat pencapaian kinerja hingga akhir kuartal III/2019 kami berharap kinerja kami semakin positif pada tahun ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper