Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Small-Medium Cap Masih Jadi Idola, Ini Saham Favoritnya! (3)

Saham-saham favoritnya seperti PTPP, WIKA dan WSKT, serta JSMR dan PGAS. Di sektor perkebunan, LSIP dan AALI juga cukup menarik seiring terus naiknya harga CPO di awal tahun ini. Dirinya juga menilai ANTM cukup menarik, demikian juga EXCL yang memiliki momentum positif dari perbaikan laporan keuangannya.
Karyawan berkomunikasi di dekat monitor informasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi di dekat monitor informasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Kinerja indeks IDX Small-Medium Cap (SMC) Liquid mencatatkan return tertinggi di awal tahun ini, menandakan preferensi investor di awal tahun ini cenderung fokus pada saham-saham yang likuid dari emiten-emiten berkapitalisasi pasar menengah dan kecil.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sepanjang awal tahun ini hingga Jumat pekan lalu, kinerja indeks tertinggi berhasil dicatatkan oleh indeks IDX Small-Medium Cap (SMC) Liquid, yakni dengan tingkat pertumbuhan 10,08% ytd.

Indeks ini jauh mengungguli kinerja IHSG yang tumbuh 4,09% ytd, maupun kinerja 2 indeks likuid utama yakni LQ45 dan IDX30 yang masing-masing tumbuh 4,88% ytd. Indeks lain yang mendekati kinerja IDX SMC Liquid yakni SMinfra18 dan IDX BUMN20, masing-masing tumbuh 9,28% dan 8,12%.

Secara umum, di awal tahun ini optimisme pelaku pasar mulai membaik dan cenderung merata di seluruh sektor, sehingga kinerja IHSG cukup tinggi dalam 3 pekan pertama tahun ini. Tingginya arus beli di awal tahun ini mendorong saham sejumlah emiten yang dipandang prospektif naik signifikan.

Kecuali indeks papan pengembangan atau development board yang tercatat turun 1,96% ytd, seluruh indeks lainnya di pasar saham dalam negeri mencatatkan return positif. Demikian pula indeks IDX SMC Composite yang merupakan semesta dari IDX SMC Liquid, tercatat naik 4,7% ytd.

Reza Priyambada, Senior Analyst CSA Research Institute, mengatakan bahwa secara psikologis investor cenderung mencari saham emiten yang secara nominal harganya masih rendah dan terjangkau, tetapi memiliki fundamental bagus.

Saham-saham berkapitalisasi pasar kecil – menengah menjanjikan tingkat return yang lebih tinggi, terutama bila harganya masih rendah. Pasalnya, kenaikan harga dalam rentang fraksi harganya akan memberikan efek kenaikan yang lebih tinggi secara persentase.

Hal ini relatif sulit terjadi pada saham-saham seperti UNVR (Rp48.925), GGRM (Rp83.900), BBCA (Rp27.125), atau UNTR (Rp26.925) yang harganya sudah sangat tinggi. Secara year to date, pertumbuhan harga emiten-emiten ini masih terbatas.

Lagi pula, emiten-emiten berkapitalisasi pasar kecil – menengah umumnya merupakan emiten-emiten yang sedang bertumbuh dan memiliki potensi pertumbuhan kinerja bisnis yang lebih tinggi pula dibandingkan emiten-emiten besar yang sudah mapan.

Menurutnya, investor-investor baru di pasar modal Indonesia, yang tahun lalu mengalami pertumbuhan 35%, akan lebih banyak membeli saham-saham berkapitalisasi pasar kecil- menengah ini sebelum masuk ke saham-saham besar yang tinggi harganya.

“Investor, terutama ritel, akan lebih memilih emiten yang berpotensi memberikan capital gain lebih besar, meskipun mungkin secara valuasi dan ratio-ratio lain masih kalah dari yang big cap. Kecuali bagi investor yang orientasinya memang jangka panjang, big cap mungkin lebih dipilih,” katanya, Minggu (20/1/2019).

Lagi pula, saham-saham yang masuk dalam indeks IDX SMC Liquid merupakan saham-saham yang bagus likuiditasnya sehingga mudah untuk dibeli. Hampir semua konstituen indeks LQ45 yang memiliki kapitalisasi pasar kecil – menengah masuk pula dalam IDX SMC Liquid, sehingga secara umum konstituennya merupakan emiten-emiten yang cukup popular di pasar.

Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest Sekuritas, mengatakan bahwa kenaikan indeks IDX SMC Liquid terjadi karena respon investor yang mengekspektasikan bahwa emiten small-mid cap memiliki ruang bagi peningkatan harga yang lebih bagus tahun ini, baik dari segi harga maupun kinerja fundamental.

Selain itu, perubahan pembobotan dalam indeks LQ45 dan IDX30 yang turut memperhitungkan ratio free float relatif menguntungkan bagi emtiten-emiten small medium cap di kedua indeks itu. Tentu saja, hal tersebut mempengaruhi kinerja saham-saham tersebut, sehingga turut berpengaruh pula pada indeks IDX SMC Liquid.

Aditya mengatkan, kondisi makro ekonomi domestik relatif kuat dan stabil di awal tahun ini. Baik investor domestik maupun asing sama-sama aktif masuk ke pasar. Dirinya menilai, hal ini berpotensi akan terus berlanjut tahun ini, sebab pasar diproyeksikan akan lebih kondusif tahun ini.

“Investor asing masih akan masuk dalam saham-saham small-medium cap ini untuk menyesuaikan bobot indeks. Jadi, saya melihat masih akan ada peluang positif yang cukup bagus hingga akhir tahun karena valuasinya lebih menarik dibandingkan yang big cap,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, komposisi konstituen indeks IDX SMC Likuid pun cukup merata dari semua sektor, termasuk pula sektor industri dasar dan kimia, barang konsumsi, bank, infrastruktur dan konstruksi yang memiliki prospek bagus tahun ini.

Aditya memfavoritkan saham-saham seperti PTPP, WIKA dan WSKT, serta JSMR dan PGAS. Di sektor perkebunan, LSIP dan AALI juga cukup menarik seiring terus naiknya harga CPO di awal tahun ini. Dirinya juga menilai ANTM cukup menarik, demikian juga EXCL yang memiliki momentum positif dari perbaikan laporan keuangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper