Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas: Pasar SUN Tertekan Sejumlah Sentimen Global

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder bergerak bervariasi pada perdagangan Rabu (12/12/2018).
Ilustrasi Surat Utang Negara
Ilustrasi Surat Utang Negara

Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder bergerak bervariasi pada perdagangan Rabu (12/12/2018).

Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan hal tersebut didorong oleh bauran sentimen positif dari cenderung meredanya perang dagang antara China-AS, turunnya inflasi produsen AS secara tahunan maupun bulanan, serta penunjukkan gubernur baru Bank Sentral India (Reserve Bank of India/RBI).

Namun, sentimen positif tersebut diimbangi dengan masih mengambangnya kepastian Brexit, kemungkinan terjadinya government shutdown di AS, dan kenaikan harga minyak mentah dunia.

Perkembangan Brexit masih menjadi perhatian pasar karena ada indikasi bahwa Uni Eropa (UE) menolak melakukan renegosiasi dengan Inggris, khususnya terkait dengan kebijakan backstop.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengancam menghentikan kegiatan pemerintah (government shutdown) jika pembiayaan terkait tembok perbatasan dengan Meksiko tidak disetujui oleh Kongres AS. Hal ini mengeliminasi sentimen positif dari perkembangan kesepakatan dagang antara AS dengan China.

Isu terakhir yang berkembang adalah adanya kemungkinan bahwa China bersedia mengurangi tarif impor produk otomotif AS menjadi sebesar 15% dari sebelumnya 40%.

Bauran isu global tersebut mendorong indeks dolar AS meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya ke kisaran 97,39 poin dari sebelumnya  97,22 poin.

Sementara itu, yield US Treasury, khususnya tenor 10 tahun, meningkat tipis ke level 2,88% dibandingkan dengan hari sebelumnya di kisaran 2,86% yang didorong oleh kenaikan harga minyak mentah dunia pada perdagangan global. Tetapi, kondisi ini dibatasi oleh turunnya inflasi produsen AS per November 2018.

Harga minyak untuk kategori WTI naik 1,27% ke level $51,65 per barel sedangkan Brent meningkat 0,38% ke level $60,2 per barel, merespons kemungkinan pengurangan tarif impor produk otomotif AS oleh China dan adanya disrupsi produksi minyak mentah di Libya.

Di sisi lain, inflasi produsen AS per November 2018 turun ke level 0,1% secara bulanan dan 2,5% secara tahunan dibandingkan Oktober 2018.

*Kami masih merekomendasikan investor untuk membeli seri-seri SUN yang cenderung likuid seperti FR0063, FR0077, FR0064, FR0078, FR0065, FR0072, dan FR0078. Sementara itu, beberapa alternatif lain meski tidak terlalu likuid adalah FR0061, FR0071, FR0056, FR0070, FR0058, FR0054, FR0074, dan FR0076," papar Dhian dalam riset harian, Rabu (12/12).

Berikut proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri yang tergolong likuid, hari ini:

FR0063 (15 Mei 2023): 90,80 (8,14%) - 91,50 (7,94%)
FR0077 (15 Mei 2024): 100,00 (8,12%) - 100,70 (7,96%)
FR0064 (15 Mei 2028): 86,00 (8,29%) - 86,50 (8,21%)
FR0078 (15 Mei 2029): 100,20 (8,22%) - 100,80 (8,13%)
FR0065 (15 Mei 2033): 85,30 (8,40%) - 85,90 (8,32%)
FR0072 (15 Mei 2036): 96,30 (8,66%) - 97,00 (8,58%)
FR0075 (15 Mei 2038): 90,00 (8,56%) - 90,75 (8,48%)

Di sisi lain, rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran Rp14.545-Rp14.645, hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper