Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham China & Hong Kong Menguat Pada Hari Kedua

Bursa saham China berhasil memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (12/12/2018), ditopang sentimen meredanya tensi dagang dengan Amerika Serikat (AS) dan harapan paket stimulus domestik.
Bursa Hong Kong
Bursa Hong Kong

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China berhasil memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (12/12/2018), ditopang sentimen meredanya tensi dagang dengan Amerika Serikat (AS) dan harapan paket stimulus domestik.

Berdasarkan data  Shanghai Composite berakhir menguat 0,31% atau 8,06 poin di level 2.602,15, setelah rebound dan ditutup naik 0,37% atau 9,51 poin di posisi 2.594,09 pada perdagangan Selasa (11/12).

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham blue chip berakhir menguat 0,34% atau 10,79 poin di level 3.170,61, setelah rebound dan ditutup naik 0,48% atau 15,05 poin di level 3.159,82.

Sub indeks keuangan CSI 300 berakhir naik 0,4%, sub indeks sektor bahan konsumer naik 0,8%, sedangkan indeks sektor real estat menanjak 1%.

“Investor semakin mengharapkan pemerintah untuk membantu sektor ini sebagai bagian dari paket stimulus yang lebih luas bagi perekonomian,” kata Zhang Gang, seorang analis di Central Securities, Shanghai, seperti dilansir dari Reuters.

“Ruang untuk merangsang melalui real estat semakin kecil dan lebih kecil karena harga rumah naik. Tapi jika Anda tidak dapat menemukan cara yang cepat dan efisien untuk menggerakkan ekonomi ke depan, maka mendorong pertumbuhan di sektor infrastruktur dan real estat adalah jelas jalan keluarnya.”

Sementara itu, dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan adanya pembicaraan dengan pemerintah China melalui sambungan telepon. Trump juga menyatakan tidak akan menaikkan tarif terhadap impor China sampai ia meyakini kesepakatan.

Pernyataannya tersebut muncul setelah para pejabat China dan AS dikabarkan berbincang-bincang melalui sambungan telepon mengenai negosiasi perdagangan antara kedua negara. Awal bulan ini, kedua belah pihak sepakat untuk menahan diri dari pemberlakuan tarif selama 90 hari.

Trump bahkan mengatakan siap campur tangan dalam kasus penangkapan CFO Huawei Technologies, Meng Wanzhou, jika hal itu memengaruhi kepentingan keamanan nasional atau membantu mencapai kesepakatan perdagangan.

“Pelaku pasar masih peduli tentang berita (perdagangan perang), seperti berita tentang Huawei,” kata Linus Yip, kepala pakar strategi di First Shanghai Securities di Hong Kong. “Tapi kami juga tahu bahwa masih ada waktu, hal-hal mungkin masih berubah sebelum batas waktu.”

Sejalan dengan bursa saham China,  pergerakan indeks Hang Seng di Hong Kong berakhir menguat 1,61% atau 415,04 poin di level 26.186,71, setelah mampu ditutup rebound 0,07% atau 19,29 poin di posisi 25.771,67 pada perdagangan Selasa (11/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper