Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Presisi (PPRE) Revisi Target 2018

PP Presisi (PPRE) merevisi sejumlah target kinerja keuangan pada 2018 sejalan dengan adanya penundaan tender sejumlah proyek yang dibidik serta pelaksanaan pekerjaan yang telah didapatkan PPRE.
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Iswanto Amperawan (kanan) berbincang dengan Direktur Keuangan Benny Pidakso, sebelum konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Iswanto Amperawan (kanan) berbincang dengan Direktur Keuangan Benny Pidakso, sebelum konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA— PT PP Presisi Tbk. merevisi sejumlah target kinerja keuangan pada 2018 sejalan dengan adanya penundaan tender sejumlah proyek yang dibidik serta pelaksanaan pekerjaan yang telah didapatkan PPRE.

Bambang Suyitno, Investor Relation PP Presisi menjelaskan bahwa perseroan mendapatkan tambahan kontrak baru Rp112 miliar pada November 2018. Dengan demikian, total kontrak baru yang dikantongi Rp4,4 triliun sepanjang Januari 2018-November 2018.

“Perseroan menargetkan kontrak sebesar Rp5,0 triliun untuk periode 2018 atau di bawah target semula Rp7 triliun hingga Rp7,5 triliun,” jelasnya Selasa (11/12/2018).

Dia mengungkapkan revisi tersebut sejalan dengan mundurnya tender sejumlah proyek yang dibidik. Akan tetapi, diharapkan perseroan mampu menambah pundi kontrak baru pada Desember 2018 dari sektor tambang yang saat ini masih dalam tahap finalisasi.

Sementara itu, pihaknya memproyeksikan target pendapatan hingga akhir tahun ini mencapai Rp3 triliun-Rp3,5 triliun. Jumlah itu juga mengalami penurunan dari target semula Rp4,9 triliun.

“Beberapa proyek yang telah didapatkan mengalami pemunduran pelaksanaannya seperti proyek Bandara Kulon Progo, Pelabuhan Patimban, serta Bendungan di Maluku di samping adanya beberapa proyek baru yang dibidik mengalami pemunduran pelaksanaan tendernya,” paparnya.

Adapun, realisasi belanja modal juga mengalami penurunan dari target semula Rp1,6 triliun. Perseroan memproyeksikan realisasi belanja modal tahun ini senilai Rp1 triliun.

Di sisi lain, Bambang memaparkan perseroan membidik kontrak baru Rp5,5 triliun hingga Rp6,0 triliun pada 2019. Dari situ, emiten berkode saham PPRE tersebut memproyeksikan dapat mengantongi pendapatan Rp4 triliun—Rp4,5 triliun. “Untuk belanja modal 2019 sekitar Rp1 triliun hingga Rp1,5 triliun,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PP Presisi Benny Pidakso mengatakan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization atau EBITDA perseroan Rp579,3 miliar pada Januari 2018-September 2018. Pencapain tersebut naik 80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Secara kuartalan, sambungnya EBITDA menunjukkan tren peningkatan yakni Rp183,2 miliar pada kuartal I/2018, Rp197,9 miliar pada kuartal II/2018, dan Rp198,2 miliar pada kuartal III/2018. 

Di sisi lain, Benny menyebut pendapatan emiten berkode saham PPRE itu naik 114% secara tahunan dari Rp929,7 miliar menjadi Rp1,99 triliun. Sektor yang menjadi penopang yakni civil work dengan pertumbuhan 116% dari Rp564,7 miliar menjadi Rp1,5 triliun pada kuartal III/2018.

Dari situ, laporan keuangan kuartal III/2018 mencatat laba bersih yang dikantongi perseroan senilai Rp189,69 miliar. Pencapaian tersebut naik 112,94 dari periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper