Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Japfa (JPFA) Serap Belanja Modal Rp2 Triliun

Emiten perunggasan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) telah menyerap belanja modal senilai Rp2 triliun hingga September 2018.
Kantor Japfa Comfeed/Ilustrasi-shareinv.com
Kantor Japfa Comfeed/Ilustrasi-shareinv.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perunggasan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) telah menyerap belanja modal senilai Rp2 triliun hingga September 2018.

Direktur Corporate Affairs Japfa, Rachmat Indrajaya mengatakan JPFA mengalokasikan belanja modal hingga Rp3,9 triliun pada tahun ini, akan tetapi serapannya masih Rp2 triliun.

Rachmat menambahkan JPFA menggunakan belanja modal untuk perluasan dan penambahan perternakan, memodernkan kandang dari open house menjadi close house, serta pembangunan kantor di Medan. Selain itu, JPFA juga menggunakan belanja modal untuk pengembangan silo, breeding dan kandang ternak komersial.

"2018, capex kami Rp3,9 triliun. Hingga September 2018, sudah terpakai Rp2 triliun," ungkapnya di Jakarta, Selasa (10/12/2018).

Sementara itu, dalam laporan keuangan September 2018, belanja modal telah diserap senilai Rp1,62 triliun, atau naik 60,39% dari posisi Rp1,01 triliun pada September 2017.

Sampai September 2018, belanja modal paling banyak digunakan untuk segmen ayam umum sehari senilai Rp703,27 miliar, pakan ayam senilai Rp359,42 miliar, perdagangan Rp299,19 miliar, peternakan dan produk konsumen senilai Rp159,01 miliar, budidaya perairan Rp79,62 miliar dan peternakan Rp27,42 miliar.

Dia menambahkan, hingga saat ini pertumbuhan penjualan telah mencapai 17%. Sebagai informasi, penjualan JPFA hingga September 2018 senilai Rp25,33 triliun, tumbuh 16,78% dari posisi Rp21,69 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari segmen operasi penjualan JPFA terdiri dari peternakan & produk konsumen, pakan ternak, ayam umum sehari, budidaya perairan, peternakan sapi, perdagang dll.

Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga September 2018 senilai Rp1,67 triliun, naik dua kali lipat dari posisi Rp802,36 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper