Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil di China Anjlok, Harga Karet Ikut Loyo

Harga patokan karet berjangka di Tokyo tergelincir ke level terendah selama 1,5 pekan karena tertekan oleh pelemahan harga minyak dan kekhawatiran akan perlambatan penjualan kendaraan di China, pembeli utama komoditas tersebut.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Harga patokan karet berjangka di Tokyo tergelincir ke level terendah selama 1,5 pekan karena tertekan oleh pelemahan harga minyak dan kekhawatiran akan perlambatan penjualan kendaraan di China, pembeli utama komoditas tersebut.

Harga minyak tertekan di tengah ketidakpastian akan pasar saham global dan keraguan terkait dengan keberhasilan rencana pemangkasan produksi yang diajukan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengatasi masalah kelebihan pasokan pada 2019.

Analis Komoditas Rakuten Securities Satoru Yoshida mengatakan bahwa kesepakatan terkini OPEC tidak cukup kuat untuk mendorong kenaikan harga minyak yang sudah membebani pergerakan harga komoditas secara keseluruhan, termasuk karet.

Haraga karet di Tokyo Commodity Exchange (TOCOM) untuk kontrak teraktif Mei 2019 ditutup turun 0,50 poin atau 0,31% menjadi 160,90 yen per kilogram. Sepanjang 2018 berjalan, harganya nyaris turun hingga 30%.

Harga patokan karet di Tokyo, yang menjadi acuan dari harga karet di seluruh Asia Tenggara, menyentuh level terendahnya sejak 30 November lalu yang berada di posisi 158,20 yen pada awal pembukaan perdagangan.

Salah satu faktor utama yang menjadi penekan harga karet adalah penjualan kendaraan China yang anjlok sekitar 14% secara year-on-year (yoy) pada November. Jumlah tersebut menjadi catatan penurunan paling tajam dalam tujuh tahun terakhir di pasar otomotif.

Adapun, harga karet unutk kontrak teraktif Mei di Shanghai Futures Exchange (SHFE) turun 135 yuan ke 11.140 yuan per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper