Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Lesu, Rupiah Masih Ditutup Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 55 poin atau 0,38% ke level Rp14.608 per dolar AS.
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya pekan ini pada akhir perdagangan Selasa (11/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 55 poin atau 0,38% ke level Rp14.608 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka melemah 0,36% atau 52 poin di level Rp14.605 per dolar AS, setelah pada perdagangan Senin (10/12) berakhir terdepresiasi 0,5% atau 73 poin di level Rp14.553 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.605-Rp14.655 per dolar AS.

Rupiah melemah di saat mata uang lainnya di Asia bergerak cenderung variatif, dengan penguatan dipimpin oleh baht Thailand yang terapresiasi 0,3%, disusul yen Jepang yang menguat 0,24%. Di sisi lain, rupee India terpantau melemah paling tajam sebesar 0,67%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,29% atau 0,28 poin ke level 96,939 pada pukul 17.16 WIB.

Pergerakan indeks dolar AS sebelumnya dibuka turun tipis 0,037 poin atau 0,04% di level 97,182, setelah pada perdagangan Senin (10/12) berakhir melonjak 0,73% atau 0,705 poin di posisi 97,219. 

Dilansir Reuters, dolar AS melemah setelah mata uang pound sterling pulih dari posisi terendah 20 bulan karena para investor mencoba untuk memutuskan apakah penundaan pemungutan suara kesepakatan Brexit Perdana Menteri Inggris Theresa May akan menyebabkan Inggris keluar tanpa kesepakatan dari Uni Eropa.

May menunda pemungutan suara di parlemen atas persetujuan Brexit yang dia usulkan untuk mencari lebih banyak konsesi. Langkah itu mendorong keluarnya Inggris dari Uni Eropa ke dalam kekacauan dan mendorong pound melemah.

Hasil yang mungkin sekarang termasuk tidak adanya kesepakatan Brexit, referendum lain pada keanggotaan Uni Eropa, atau renegosiasi kesepakatan PM May dengan Brussels di menit-menit terakhir.

Setelah jatuh 1,6% terhadap dolar AS pada hari Senin ke level US$1,2507, pound diperdagangkan menguat hingga 0,4% di level US$1,2621.

"Pasar telah memperkirakan kesempatan yang sedikit lebih besar terhadap Brexit tanpa kesepakatan," kata analis Commerzbank, Thu Lan Nguyen.

"Tapi kita akan bergerak sideways sampai kita mendapatkan kepastian," lanjutnya, seperti dikutip Reuters.

“Para pemimpin Uni Eropa akan membahas Brexit pada KTT pekan ini, tetapi tidak akan menegosiasikan kembali kesepakatan itu," kata Presiden Dewan Eropa Donald Tusk pada Senin (10/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper