Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terseret Sentimen Global, IHSG Terkoreksi di Awal Dagang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Senin (10/12/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Senin (10/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun hanya 0,12% atau 7,4 poin ke level 6.118,95 pada pukul 09.20 WIB, setelah tergelincir ke zona merah dengan dibuka terkoreksi 0,38% atau 23,26 poin di level 6.103,09.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.097,43 – 6.120,23. Adapun pada perdagangan Jumat (7/12), IHSG mampu rebound dengan ditutup naik 0,18% atau 10,86 poin di posisi 6.126,36.

Sektor aneka industri yang melorot 1,03% memimpin pelemahan di antara empat sektor, sedangkan sektor properti yang naik 0,70% menjadi yang terkuat di antara lima sektor lainnya sekaligus membatasi koreksi IHSG pagi ini.

Sebanyak 108 saham menguat, 117 saham melemah, dan 393 saham stagnan dari 618 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 0,77% dan 1,22% menjadi penekan utama terhadap pergerakan IHSG pagi ini.

Sebaliknya, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) yang masing-masing naik 0,27% dan 3,31% menjadi pendorong utama terhadap IHSG.

Tim riset Samuel Sekuritas memproyeksikan kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) akan melemah pada perdagangan hari ini.

Seperti yang dikutip dari riset Samuel Sekuritas, Senin (10/12), indeks utama Wall Street anjlok lebih dari 2% pada akhir perdagangan terakhir peka lalu, didorong aksi jual saham teknologi dan internet dalam jumlah besar. Secara persentase, penurunan indeks ini merupakan penurunan mingguan yang terbesar sejak Maret.

Samuel Sekuritas menilai, ketegangan seputar perang dagang AS-China cenderung agak memanas. Di sisi lain, harga minyak terangkat karena keputusan OPEC dan Rusia, yang sepakat memangkas produksi hingga 1,2  juta barel.

“Dari dalam negeri, IHSG masih berpotensi melemah, walupun ditopang oleh berita dalam negeri yang positif, dimana rilis data cadangan devisa yang diberitakan naik menjadi US$117,2 miliar dari periode sebelumnya US$115,2 miliar,” tulis Samuel Sekuritas dalam risetnya.

Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis 27 turun 0,20% atau 1,09 poin ke level 549,35 pada pukul 09.21 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,63% atau 3,49 poin di posisi 546,96.

Sementara itu, indeks saham lainnya di kawasan Asia bergerak variatif pagi ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-1,14%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,63%), dan indeks PSEi Filipina (-0,72%).

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing merosot 1,72% dan 1,86%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,13%. Adapun di China, indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 masing-masing turun 0,45% dan 0,66%.

Dilansir dari Reuters, bursa saham global memperpanjang pelemahannya pada perdagangan hari ini, dengan futures AS dan bursa saham Asia melemah akibat kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan dan keresahan bahwa ketegangan baru antara pemerintah AS dan China dapat membatalkan kemungkinan kesepakatan perdagangan.

Indeks saham berjangka AS pun memperpanjang penurunannya pagi ini setelah China memanggil duta besar AS menyusul penangkapan Chief Financial Officer Huawei Technologies Co. pada awal bulan ini.

“Kekhawatiran terbesar untuk pasar ekuitas saat ini adalah konflik perdagangan AS-Cina dan insiden Huawei,” kata Soichiro Monji, ekonom senior di Daiwa SB Investments di Tokyo.

“Tema perdagangan akan menyita fokus pasar selama periode gencatan senjata 90 hari antara Amerika Serikat dan China, menunggu tanda-tanda konsesi antara kedua pihak.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper