Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, IHSG Tinggalkan Level 6.000

IHSG ditutup melemah 0,37% atau 23,34 poin di level 5.991,25, meskipun dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,23% atau 13,99 poin ke level 6.027,58.
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA —  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (28/11/2018), di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

IHSG ditutup melemah 0,37% atau 23,34 poin di level 5.991,25, meskipun dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,23% atau 13,99 poin ke level 6.027,58.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.990,34 – 6.030,90. Pelemahan hari ini melanjutkan koreksi perdagangan Selasa (27/11/2018) di mana IHSG juga berakhir melemah 0,15% atau 9,19 poin ke level 6.013,59.

Dari 617 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 200 saham menguat, 191 saham melemah, dan 226 saham stagnan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing melemah 4,12% dan 4,14% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG hari ini.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona negatif, dengan tekanan utama dari sektor infrastruktur yang melemah 2,33%, disusul sektor industri dasar yang turun 1,62%.

Di sisi lain, empat sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor tambang dengan penguatan 1,03%.

Sementara itu, indeks Bisnis 27 ditutup melemah 0,45% atau 2,44 poin di level 539,93, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,41% atau 2,25 poin di posisi 544,62.

Indeks saham lainnya di Asia terpantau bergerak mayoritas menguat sore ini, di antaranya indeks FTSE KLCI Malaysia (+0,09%), indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,13%), dan indeks SE Thailand (+0,34%), sedangkan indeks indeks PSEi Filipina melemah 0,42%.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan ditutup menguat 0,42%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China naik 1,05% dan 1,33%, sedangkan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat 0,58% dan 1,02%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 14 poin atau 0,1% di level Rp14.529 per dolar AS, setelah pada perdagangan hari bergerak di kisaran Rp14.521-Rp14.545 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka melemah 19 poin atau 0,13% di level Rp14.534 per dolar AS setelah pada perdagangan Selasa (27/11) berakhir terdepresiasi 0,28% atau 40 poin di level Rp14.515 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, rupiah melemah seiring dengan sebagian besar mata uang emerging markets di Asia lainnya di tengah kekhawatiran bahwa AS akan gagal untuk membuat kemajuan dalam sengketa perdagangan mereka pada pertemuan pekan ini.

“Rekonsiliasi perdagangan antara AS dan China tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat dan bahkan negara-negara G20 tidak dapat menyelesaikan masalah,” kata Sekretariat Kabinet Indonesia dalam pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berjanji untuk mempertahankan kebijakan preemptive hingga tahun 2019 guna menjaga stabilitas ekonomi.

"Pada 2019, kebijakan suku bunga akan ditujukan untuk memastikan tingkat inflasi yang terkendali dan nilai tukar yang stabil sejalan dengan fundamental rupiah," kata Perry.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+1,69

BBRI

+1,39

GGRM

+2,42

MYOR

+3,81

TRIO

+24,43

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

(%)

TLKM

-4,12

UNVR

-4,14

TKIM

-9,09

UNTR

-3,17

INTP

-4,12

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper