Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Kembali Sulut Perang Dagang, Indeks Stoxx Tertekan

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,26% atau 0,93 poin ke level 347,40 setelah bergerak pada kisaran 355,62-358,82.
Indeks Stoxx 600/Reuters
Indeks Stoxx 600/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Selasa (27/11/2018) setelah ancaman baru oleh Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan tarif impor lebih terhadap produk-produk China.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa perang perdagangan bisa menyebar ke Eropa. setelah sebuah laporan di Jerman tentang kemungkinan pajak baru AS atas mobil impor.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,26% atau 0,93 poin ke level 347,40 setelah bergerak pada kisaran 355,62-358,82.

"Sentimen positif yang mengawali pekan tidak terlihat di hari Selasa, dengan Donald Trump kembali menyulut sentimen perang perdagangan, sementara beberapa komentar Brexit tidak membantu," kata Connor Campbell, analis di Spreadex.com, seperti dikutip Reuters.

Trump mengatakan dia akan menaikkan tarif impor pada barang China senilai US$200 miliar ke 25% dari 10% saat ini dan mengulangi ancamannya untuk memberlakukan tarif pada semua sisa impor dari China.

Menambah sentimen negatif, majalah Jerman Wirtschaftswoche mengabarkan bahwa laporan investigasi Departemen Perdagangan AS berada di meja Trump dan bahwa presiden diperkirakan membuat keputusan tentang pajak baru pada mobil impor setelah pertemuan G20 di Buenos Aires.

Saham otomotif Eropa memimpin pelemahan dengan penurunan 2,5%, sedangkan DAX Jerman, yang dilihat sebagai proxy perang perdagangan karena saham-saham yang berorientasi ekspor, ditutup melemah 0,4%.

Di antara penekan sektoral lainnya, sektor tambang turun 2,3% karena harga tembaga merosot untuk hari ketiga, tertekan oleh komentar Trump.

Saham-saham perjalanan turun 0,9% setelah Thomas Cook memangkas proyeksi labanya untuk kedua kalinya dalam dua bulan dan menangguhkan pembagian dividen setelah musim panas di Inggris membuat para wisatawan tidak dapat pergi ke luar negeri.

Saham Thomas Cook turun 22,6% ke level terendah dalam enam tahun terakhir.

"Ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi operator perjalanan dan maskapai penerbangan, diterpa oleh `Hewan Buas dari Timur' pada awal tahun, dan kemudian oleh aksi industri di Eropa, serta kenaikan harga minyak sepanjang musim panas," kata Michael Hewson, analis di CMC Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper