Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Tegar Hadapi Ancaman Trump, IHSG Naik Tipis pada Akhir Sesi I

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (27/11/2018).
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (27/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik tipis 0,03% atau 1,71 poin ke level 6.024,49 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,34% atau 20,39 poin di level 6.002,39.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif antara wilayah positif dan negatif di level 5.997,49 – 6.029,70. Adapun pada perdagangan Senin (26/11), IHSG berakhir menguat 0,28% atau 16,58 poin di posisi 6.022,78, penguatan pada hari ketiga.

Sektor aneka industri dan pertanian yang masing-masing menguat 0,80% dan 0,66% memimpin pergerakan di antara lima sektor di zona hijau siang ini.

Meski demikian, empat sektor lainnya menetap di wilayah negatif, dipimpin sektor infrastruktur yang melemah 0,91% sekaligus membatasi besarnya penguatan IHSG.

Sebanyak 199 saham menguat, 164 saham melemah, dan 253 saham stagnan dari 616 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang masing-masing naik 1,41% dan 1,78% menjadi penopang utama terhadap pergerakan IHSG pada akhir sesi I.

Adapun indeks saham lainnya di kawasan Asia Tenggara bergerak variatif siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,22%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,95%), indeks SE Thailand (+0,08%), dan indeks PSEi Filipina (-0,52%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,82% dan 0,81%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,89%. Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,43% dan 0,42% pada pukul 12.05 WIB.

Secara keseluruhan bursa saham Asia berjuang untuk mempertahankan momentum rebound pasar saham global setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan komentar yang tampaknya menekan harapan gencatan perdagangan dengan China, sehingga meredam daya tarik aset berisiko di seluruh kawasan ini.

Pergerakan saham pada umumnya tertahan tetapi indeks Nikkei Jepang, indeks saham blue chip China, dan beberapa indeks saham utama lainnya di Asia mampu menguat siang ini.

Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengatakan kemungkinan akan maju dengan rencana untuk menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar.

Hal ini mengindikasikan bahwa Trump dapat juga mengenakan tarif terhadap seluruh impor China apabila negosiasi antara kedua negara gagal menghasilkan kesepakatan perdagangan. Trump dan Presiden China Xi Jinping direncanakan akan bertemua di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina pada 30 November-1 Desember.

“Komentar dari Presiden Trump bahwa pemerintah AS kemungkinan akan maju dengan kenaikan tarif China telah menghasilkan reaksi kehati-hatian dalam mata uang dan saham Asia, terlepas dari rally bursa saham AS semalam,” kata Irene Cheung, pakar strategi FX di ANZ di Singapura.

Pada perdagangan Senin (26/11), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 354,29 poin atau 1,46% di level 24.640,24, indeks Standard & Poor’s 500 naik 40,89 poin atau 1,55% di 2,673.45 dan Nasdaq Composite menguat 142,87 poin atau 2,06% di 7.081,85.

Tim analis Profindo Sekuritas memperkirakan potensi penguatan IHSG dengan rentang pergerakan 5.971-6.059 pada perdagangan hari ini. 

“Menguatnya bursa global akan menjadi sentimen positif bagi indeks hari ini,” paparnya dalam riset.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau melemah 12 poin atau 0,08% ke level Rp14.487 per dolar AS pada pukul 12.01 WIB.

Nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka dengan pelemahan 20 poin atau 0,14% di level Rp14.495 per dolar AS, setelah mampu berakhir menguat 0,47% atau 69 poin di level 14.475 pada perdagangan Senin (26/11).

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.485-Rp14.504 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper