Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin memperpanjang pelemahannya pada hari Senin (26/11/2018) dan menembus di bawah level US$4.000.
Mata uang kripto terbesar ini turun 7,8% dari hari Jumat ke level US$3.931, berdasarkan patokan Bitstamp pada 6.51 waktu New York (18.51 WIB).
Penurunan ini juga diikuti oleh sembilan mata uang kripto terbesar lainnya yang dilacak secara real time oleh Bloomberg, dengan penurunan terbesar dialami oleh Monero sebesar 14%.
Anjloknya harga Bitcoin pada 2018, yang juga menjerat koin lain seperti Ethereum dan Ripple, memasuki periode yang sama dengan penurunan 93% pada tahun 2011 dari rekor tertinggi sebelumnya, dan 84% pada tahun 2013 hingga 2015, selama runtuhnya bursa mata uang kripto yang berbasis di Tokyo, Mt. Gox.
Secara valuasi, penurunan kali ini tercatat semakin besar. Total nilai pasar mata uang kripto yang dilacak oleh CoinMarketCap.com telah kehilangan lebih dari US$700 miliar nilai tersebut sejak mencapai puncaknya pada bulan Januari.
Meskipun pelaku pasar yang berpandangan bullish berspekulasi bahwa permintaan dari investor institusional akan memicu reli harga, sebagian besar investor masih tetap bersikap wait and see di tengah kekhawatiran atas keamanan bursa pertukaran, manipulasi pasar, dan risiko peraturan.
“Aksi jual ini benar-benar menguji kepercayaan dari beberapa pelaku pasar utama," ungkap Ryan Rabaglia, kepala perdagangan di OSL, sebuah perusahaan yang menangani cryptocurrency, seperti dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel