Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Tertekan Sentimen Brexit dan Prospek Suku Bunga

Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan sore ini, Jumat (23/11/2018), saat nilai tukar euro dan pound sterling bergerak stabil terhadap greenback.
Karyawan memperlihatkan mata uang dolar AS di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memperlihatkan mata uang dolar AS di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan sore ini, Jumat (23/11/2018), saat nilai tukar euro dan pound sterling bergerak stabil terhadap greenback.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama di dunia melemah 0,24% atau 0,235 poin ke level 96,477 pada pukul 15.17 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan koreksi 0,205 poin atau 0,21% di level 96,507, setelah pada perdagangan Kamis (22/11) hanya mampu berakhir flat di posisi 96,712.

Pada saat yang sama, nilai tukar pound sterling turun tipis 0,14% ke posisi US$1,2859, setelah ditutup menguat 0,77% di level 1,2877 pada Kamis (22/11). Adapun nilai tukar euro lanjut naik 0,09% ke US$1,1413, setelah berakhir menguat 0,17% di US$1,1403 kemarin.

Dilansir dari Reuters, penguatan euro dan pound sterling ditopang laporan bahwa Inggris dan Uni Eropa menyepakati teks draf yang berisikan tentang hubungan kedua belah pihak di masa mendatang.

Pelaku pasar merasa optimistis tentang rancangan deklarasi yang disepakati oleh Inggris dan Komisi Eropa yang menguraikan bagaimana hubungan perdagangan, keamanan dan hal-hal lain akan berfungsi setelah perpisahan Inggris dari Uni Eropa menjadi final.

Para pedagang saat ini masih menunggu kejelasan lebih lanjut tentang kesepakatan Brexit mengingat akan menghadapi perjalanan yang tak mudah ketika mencapai parlemen Inggris.

Parlemen Inggris diketahui memiliki perbedaan pendapat terkait hal ini, di antaranya dari faksi konservatif dan faksi proUni Eropa.

“Bacaan lengkap dari teks ini menunjukkan banyak perincian penting yang perlu diklarifikasi. Dokumen ini tidak meyakinkan pasar bahwa akan lolos di parlemen,” kata David de Garish, direktur ekonomi dan pasar di NAB, seperti dikutip Reuters.

Menurutnya, pasar masih diposisikan dengan bias pendek dalam pound sterling, sehingga ada ruang untuk pergerakan sebesar 5%-10% jika kesepakatan tercapai.

Pada saat yang sama, dolar AS juga dipengaruhi kekhawatiran tentang laju kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve. The Fed diperkirakan akan melancarkan kenaikan suku bunga keempat tahun ini pada Desember.

Namun pasar mencoba untuk mengukur seberapa jauh kebijakan yang lebih ketat dapat diperoleh tahun depan tanpa risiko perlambatan ekonomi domestik, yang sejauh ini bertahan dengan baik bahkan ketika biaya pinjaman meningkat.

“The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga pada Desember. Saya tidak melihat perubahan panduan ke depan dalam pertemuan bulan depan karena itu akan menyiratkan bahwa penurunan yang signifikan dalam kegiatan ekonomi sudah terjadi,” tambah De Garis.

Posisi indeks dolar AS                                                                        

23/11/2018

(Pk. 15.17 WIB)

96,477

(-0,24%)

22/11/2018

96,712

(0%)

21/11/2018

96,712

(-0,13%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper