Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Kembali Lesu di Tengah Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

Bursa saham Eropa melanjutkan tren penurunannya pada perdagangan Kamis (22/11/2018), terpukul update kinerja keuangan yang mengecewakan dan jatuhnya saham pertambangan
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melanjutkan tren penurunannya pada perdagangan Kamis (22/11/2018), terpukul update kinerja keuangan yang mengecewakan dan jatuhnya saham pertambangan di tengah volume perdagangan yang tipis saat aktivitas di bursa Amerika Serikat (AS) ditiadakan karena libur Thanksgiving.

Berdasarkan data Reuters, pergerakan indeks saham Stoxx 600 Eropa berakhir melemah 0,7%, dengan mayoritas sektor tertekan di wilayah negatif setelah mampu menguat dan mendorong rebound bursa Eropa pada sesi perdagangan sebelumnya.

Ketidakpastian seputar politik Italia, Brexit serta kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kinerja keuangan perusahaan telah membuat investor menghindari aset berisiko saat bank-bank sentral mengambil langkah untuk mengakhiri tahun kebijakan moneter yang longgar.

Sektor penambang menjadi penekan terbesar, dengan turun 1,9% saat harga tembaga beringsut lebih rendah akibat kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi global, yang terbebani eskalasi perang perdagangan antara pemerintah AS dan China.

Saham Sentrica asal Inggris melorot 9,2% sekaligus mencatat penurunan terbesar pada Stoxx 600 setelah merilis update perdagangannya.

Menurut analis Jefferies, meskipun perusahaan energi tersebut menegaskan beberapa target utang dan dividennya untuk tahun ini, petunjuk laba per sahamnya 10% di bawah konsensus.

Kelompok industri asal Inggris Rotork juga mengalami penurunan terbesar yakni 9,1% setelah melaporkan penurunan 4% dalam asupan pesanannya.

Sementara itu, saham Match asal Swedia turun 4,1% setelah pengadilan tinggi Uni Eropa mendukung larangan Uni Eropa mengenai penjualan snus, produk tembakau tembakau basah yang dibuat oleh perusahaan.

Adapun saham perusahaan telekomunikasi Altice melorot 11,9% setelah laba inti kuartal ketiganya turun hampir 7% karena promosi besar-besaran untuk memikat pelanggan.

"Tantangan utama untuk Altice adalah untuk memperbaiki pendapatan dan tren EBITDA,” kata analis Credit Suisse, Jakob Bluestone saat dia menurunkan target harganya pada saham tersebut, seperti dikutip Reuters.

Di sisi lain, sektor bank-bank Italia turun hanya  0,2% setelah turun tajam pada Rabu (21/11) saat imbal hasil obligasi Italia turun akibat harapan kompromi antara pemerintah Italia dan Komisi Eropa. Saham Banco BPM naik 3%, sedangkan saham UBI Banca, Banca Generali, dan BPER Banca naik antara 0,2%-0,6%.

Kekhawatiran atas ekonomi global telah menyebabkan sejumlah analis memangkas estimasi 2018 mereka untuk rata-rata pertumbuhan laba perusahaan Eropa menjadi 4,8% dari 10% yang terlihat pada awal tahun. Namun pertumbuhan pada tahun 2019 terlihat naik kembali ke 10%.

“Pasar sudah memperhitungkan perlambatan pertumbuhan yang tajam lebih lanjut,” tulis analis ekuitas Eropa Deutsche Bank. “Namun, kami pikir perlambatan ini kecil kemungkinan terwujud."

Hal ini, menurut Deutsche Bank, lantaran sektor-sektor siklis akan bangkit kembali tahun depan dan mengungguli sektor defensif sebesar 15% pada April ketika kekhawatiran di sekitar perlambatan pertumbuhan memudar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper