Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup UNTR Kejar Penyelesaian Akuisisi Martabe Bulan Ini

Proses akuisisi tambang emas Martabe dari PT Agincourt Resources kepada Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR) ditargetkan rampung pada November 2018.
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Tim Duffy memberikan daun sirih kepada Frans Kesuma, sebagai perwakilan pemegang saham baru PT Agincourt Resources. Pemberian daun sirih ini sebagai salah satu bagian dari rangkaian prosesi upacara adat Mamborgo-borgoi dalam rangka menyambut pemegang saham baru Tambang Emas Martabe, Rabu (21/11/2018).
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Tim Duffy memberikan daun sirih kepada Frans Kesuma, sebagai perwakilan pemegang saham baru PT Agincourt Resources. Pemberian daun sirih ini sebagai salah satu bagian dari rangkaian prosesi upacara adat Mamborgo-borgoi dalam rangka menyambut pemegang saham baru Tambang Emas Martabe, Rabu (21/11/2018).

Bisnis.com, JAKARTA — Proses akuisisi tambang emas Martabe dari PT Agincourt Resources kepada Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR) ditargetkan rampung pada November 2018.

Presiden Direktur PT Agincourt Resources Tim Duffy menyampaikan, proses akuisisi tambang emas Martabe yang dikelola perusahaan ditargetkan selesai pada akhir November 2018. Sebelumnya pemegang saham utama Martabe, PT Agincourt Resources, adalah konsorsium yang dipimpin oleh EMR Capital.

EMR Capital merupakan sebuah perusahaan dana ekuitas pertambangan swasta asal Australia dengan komposisi kepemilikan saham adalah EMR 61,4%, Farallon Capital 20,6%, Martua Sitorus 11% dan Robert Budi Hartono & Michael Bambang Hartono 7%.

Kini kepemilikan PT Agincourt Resources selaku Tambang Emas Martabe resmi digantikan oleh PT Danusa Tambang Nusantara, yang merupakan anak perusahaan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).

“Adapun, kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara (Pemda) melalui PT Artha Nugraha Agung sebesar 5 % tidak mengalami perubahan,” tuturnya dalam siaran pers, Rabu (21/11/2018).

Pada hari ini, PT Agincourt Resources menggelar acara Mamborgo-borgoi, sebuah upacara adat Tapanuli Selatan guna menyambut pemegang saham baru Tambang Emas Martabe. Upacara adat yang digelar di lokasi Tambang Emas Martabe, di Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Jajaran manajemen dari pemegang saham baru dan jajaran manajemen pemegang saham lama PT Agincourt Resources mengikuti ritual upacara adat Mamborgo-borgoi dalam rangka menyambut pemegang saham baru di lokasi Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Rabu (21/11/2018)./IST
Jajaran manajemen dari pemegang saham baru dan jajaran manajemen pemegang saham lama PT Agincourt Resources mengikuti ritual upacara adat Mamborgo-borgoi dalam rangka menyambut pemegang saham baru di lokasi Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Rabu (21/11/2018)./IST

Segera setelah proses perubahan kepemilikan saham tuntas, Presiden Komisaris baru PT Agincourt Resources akan dijabat oleh Frans Kesuma, sedangkan Presiden Direktur baru PT Agincourt Resources akan diemban oleh Muliady Sutio.

Frans Kesuma juga menjabat sebagai direktur UNTR dan presiden direktur PAMA. Adapun, Muliady turut menjabat sebagai direktur PAMA.

Keduanya hadir dalam upacara adat yang juga dihadiri beberapa perwakilan dari konsorsium EMR Capital, termasuk Presiden Komisaris Owen Hegarty, Komisaris Anwar Nasution, Komisaris Noke Kiroyan. 

Tim Duffy menyampaikan, perioden 2017 merupakan tahun yang paling sukses untuk eksplorasi dan produksi di Tambang Emas Martabe. Cadangan emas meningkat menjadi 4,8 juta ons dan produksi emas meningkat hingga mencapai rekor baru sebesar 355.000 ons.

“Kami optimistis, dengan pemegang saham baru kinerja Tambang Emas Martabe akan terus tumbuh dan memberi kontribusi yang lebih signifikan bagi masyarakat sekitar khususnya dan umumnya bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

Adapun, untuk program 2018, perseroan fokus pada peningkatan produksi dan produktivitas, konversi sumber daya tambahan menjadi cadangan, juga memulai studi prakelayakan awal untuk mineralisasi sulfida. Ketiga program tersebut berpotensi meningkatkan cadangan dan umur tambang lebih lanjut.

Tambang emas Martabe merupakan tambang emas dan perak terbesar di pulau Sumatra. Tambang ini akan beroperasi setidaknya hingga 2033 dan akan terus membuka peluang pembangunan di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan bertahun-tahun kemudian. 

Tambang Martabe memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 juta ounce emas dan 72 juta ounce perak. Kapasitas operasi lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun. 

Sementara itu, Frans Kesuma menyatakan sangat terharu dengan sambutan yang diberikan tokoh-tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat atas kehadirannya sebagai pemegang saham baru proyek Tambang Emas Martabe.

“Sambutan melalui upacara adat ini sangat serius, bukan main-main, bagi kami maknanya dalam sekali, yang berarti bahwa Bapak-bapak menerima kami dengan tangan terbuka sebagai pemegang saham baru,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper