Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Naik Lagi Didorong Spekulasi Pembatasan Produksi OPEC

Harga minyak mentah berhasil menguat pada perdagangan siang ini, Senin (19/11/2018), saat spekulasi mengenai pemangkasan produksi yang lebih besar oleh OPEC membayangi tanda-tanda ekspansi produksi minyak mentah di Amerika Serikat (AS).
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah berhasil menguat pada perdagangan siang ini, Senin (19/11/2018), saat spekulasi mengenai pemangkasan produksi yang lebih besar oleh OPEC membayangi tanda-tanda ekspansi produksi minyak mentah di Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember 2018 menguat 1,45% atau 0,82 poin ke level US$57,28 per barel di New York Mercantile Exchange pukul 14.52 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,46% di level 56,72.

Pada saat yang sama, harga minyak Brent untuk pengiriman Januari 2019 menguat 1,15% atau 0,77 poin ke level US$67,53 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London, setelah dibuka naik 0,34% di posisi 66,99.

Dengan produksi minyak mentah AS mencapai rekornya, data Baker Hughes pada Jumat (16/11) menunjukkan peningkatan jumlah rig minyak ke level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun.

Namu pasar mampu pulih setelah kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan global mendorong Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya untuk mempertimbangkan pengurangin output minyak.

Harga minyak telah berada dalam kondisi bearish setelah tergelincir dari level tertingginya dalam empat tahun bulan lalu setelah pemerintah AS memberikan keringanan terhadap minyak mentah Iran.

Sementara itu, ketegangan perdagangan antara AS dan China meningkat selama akhir pekan setelah Wakil Presiden AS Mike Pence melancarkan retorika mengenai keberlanjutan tariff kepada China, sehingga menambah kekhawatiran tentang prospek permintaan.

Menanggapi kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa para produsen mungkin perlu mengurangi minyak sebesar 1 juta barel per hari. Senada, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (15/11) berpendapat soal layaknya harga minyak di kisaran US$70 per barel.

”Investor saat ini memiliki fokus pada potensi pengurangan produksi yang dibahas oleh OPEC dan sekutu-sekutunya, apalagi dengan Rusia berpendapat tentang harga minyak di level US$70,” kata Hong Sungki, pedagang komoditas di NH Investment & Securities Co.

“Pasar mengharapkan OPEC untuk menentukan arah dan kembali memainkan peran produser bahkan ketika produksi Amerika naik.”

Jumlah rig minyak yang aktif di Amerika bertambah menjadi 888 pekan lalu, level tertinggi sejak Maret 2015, berdasarkan data Baker Hughes. Adapun produksi minyak mentah AS telah meningkat, mencapai rekornya dalam pekan yang berakhir 9 November, menurut data pemerintah.

Para pedagang saat ini menilai seberapa besar pengurangan output akan disetujui ketika OPEC menggelar pertemuan di Wina awal bulan depan.

Kartel produsen minyak mentah ini sedang mempertimbangkan untuk mengurangi produksi sebesar lebih dari 1 juta barel per hari seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang potensi kelebihan pasokan, menurut sumber terkait permasalahan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper