Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke 14.594, Rupiah Perkasa Walau Dolar Naik

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.594 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (16/11/2018).
Petugas memindahkan uang di cash center'Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Petugas memindahkan uang di cash center'Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.594 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (16/11/2018).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.594 per dolar AS, menguat tajam 170 poin atau 1,15% dari posisi Rp14.764 pada Kamis (15/11).

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 58 poin atau 0,40% ke level Rp14.607 per dolar AS pada pukul 10.24 WIB.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka dengan penguatan 42 poin atau 0,29% di level Rp14.623 per dolar AS, setelah berakhir menguat 0,83% atau 122 poin di level Rp14.665 per dolar AS pada perdagangan Kamis (15/11).

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.573-Rp14.623 per dolar AS.

Di sisi lain, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia, pagi ini terpantau naik 0,07% atau 0,069 poin ke level 96,996 pada pukul 10.19 WIB.

Indeks dolar mulai melanjutkan penguatannya saat dibuka dengan kenaikan 0,128 poin atau 0,13% di level 97,055, setelah pada perdagangan Kamis (15/11) berakhir dengan kenaikan 0,13% atau 0,124 poin di posisi 96,927.

Dilansir dari risetnya hari ini, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail memperkirakan dolar AS akan menguat terhadap sejumlah mata uang dunia seperti euro dan pound sterling.

Indeks dolar diperkirakan  bergerak di level 96,9-97,1 hari ini, didorong kembali meningkatnya ketidakpastian di kawasan Eropa setelah sejumlah menteri dalam kabinet Theresa May mundur seiring ketidaksetujuan terhadap beberapa poin kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Dalam hal ini, dolar kembali menjadi aset safe heaven di tengah ketidakpastian tersebut dan juga mendorong turunnya Yield US treasury.

Rupiah sendiri diperkirakan menguat hari ini setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan tingkat suku bunga BI 7-DRR sebesar 25 bps yang memberikan efek kejut positif terhadap pasar saham dan obligasi.

Kenaikan tingkat suku bunga tersebut merupakan respons yang positif dari BI setelah rilis data neraca perdagangan mengalami defisit yang cukup lebar sebesar US$1,8 miliar pada Oktober dibandingkan September yang surplus sebesar US$227 juta.

“Rupiah diperkirakan bergerak menguat ke level Rp14.500-Rp14.600 per dolar AS,” tulis Ahmad.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

16 November

14.594

15 November

14.764

14 November

14.755

13 November

14.895

12 November

14.747

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper