Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INSTRUMEN INVESTASI: Suku Bunga Acuan BI Naik, Sukuk Tabungan ST-002 Semakin Menarik

Daya tarik instrumen Sukuk Tabungan seri ST-002 semakin meningkat seiring dengan keputusan Bank Indonesia untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate 25 bps ke level 6,00%.
ilustrasi sukuk tabungan
ilustrasi sukuk tabungan

Bisnis.com, JAKARTA—Daya tarik instrumen Sukuk Tabungan seri ST-002 semakin meningkat seiring dengan keputusan Bank Indonesia untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate 25 bps ke level 6,00%.

Berdasarkan data Investree, total pemasaran ST002 hingga Kamis (15/11/2018) pukul 14.30 WIB telah mencapai Rp2,95 triliun. Sementara itu, pemerintah sudah menaikkan target pemasaran hingga Rp4 triliun, meningkat 4 kali lipat dari target semula hanya Rp1 triliun.

Masa penawaran ST002 masih akan berlangsung hingga Kamis (22/11/2018) pekan depan, atau masih tersisa 7 hari lagi. Artinya, nilai penjualan masih berpotensi terus meningkat melampaui level terkini yang sudah mencapai 74% dari target sementara Rp4 triliun.

Instrumen ini memiliki tingkat kupon mengambang dengan floor atau batas bawah 8,3%. Artinya, bila BI 7 DRR meningkat, kupon instrumen ini akan turut meningkat. Sebaliknya, bila turun, kuponnya tidak akan lebih rendah dari 8,3%.

I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa dengan kenaikan BI 7 DRR, investor ritel sudah dapat mengantisipasi bahwa dalam 3 bulan ke depan usai setelmen, kupon instrumen ini yang kini sebesar 8,3% akan meningkat menjadi 8,55%.

Di sisi lain, tingkat inflasi kemungkinan belum akan meningkat terlalu tinggi jelang pemilu, sehingga imbal hasil riil instrumen ini menjadi sangat tinggi. Menurutnya, hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi investor ritel untuk membeli instrumen ini.

“Kalau kita lihat mestinya penjualannya masih bisa sampai Rp4,5 triliun. Waktu penawaran juga masih ada, apalagi dengan perkembangan kondisi ekonomi yang seperti sekarang. Instrumen ini menjadi semakin atraktif,” katanya, Kamis (15/11).

Perkembangan 7 DRR Bank Indonesia sejak akhir 2017 hingga 15 November 2018

INSTRUMEN INVESTASI: Suku Bunga Acuan BI Naik, Sukuk Tabungan ST-002 Semakin Menarik

Instrumen Paling Menarik

Desmon Silitonga, Riset Analis Capital Asset Management, mengatakan bahwa instrumen ST002 boleh dikategorikan sebagai instrumen investasi paling menarik di pasar saat ini. Tidak ada resiko default atau penurunan harga, sebab kuponnya memiliki floor. Tenornya pun hanya 2 tahun.

Menurutnya, Bank Indonesia kemungkinan masih akan kembali menaikkan suku bunga acuannya dalam jangka pendek, mengingat The Fed masih berencana untuk meneruskan kebijakan pengetatan suku bunganya tahun depan.

Dengan demikian, hampir pasti kupon ST002 akan terus meningkat. Dengan estimasi kenaikan BI 7 DRR sekali lagi saja, kuponnya sudah akan mencapai 8,8%. Dibandingkan bunga deposito yang masih di bawah 6%, kupon ST002 jauh lebih menarik.

Pajaknya pun hanya 15%, lebih rendah dibandingkan deposito yang mencapai 20%. Dibandingkan surat utang ritel lainnya yang sudah diterbitkan pemerintah tahun ini, kupon ST002 adalah yang tertinggi.

Tingkat kupon ST002 juga berlaku merata untuk semua nilai investasi mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 miliar. Ini berbeda dibandingkan dengan deposito yang mana penetapan kuponnya berjenjang berdasarkan besaran nilai investasi. Semakin tinggi nilai deposito, semakin tinggi bunganya.

Menurutnya, tantangan bagi instrumen ini hanyalah soal edukasi dan sosialisasi. Kendati selama ini instrumen sukuk cenderung tidak sepopuler instrumen konvensional, tetapi ST002 memiliki daya tarik yang sangat tinggi sehingga semestinya akan mampu menarik banyak peminat.

“Saya kira pemasaran instrumen ini akan mampu melampaui ST001 [yang mencapai Rp2,6 triliun], tetapi mungkin tidak akan setinggi SBR004 [Saving Bond Retail 004 yang mencapai Rp7,3 triliun],” katanya.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa pasar sukuk di Indonesia cenderung lebih terbatas dibandingkan dengan instrumen konvensional. Padahal, instrumen ini terbuka bagi cakupan investor yang lebih luas, tidak saja kalanga muslim.

Dirinya sependapat bahwa edukasi merupakan tantangan utama instrumen ini. Meskipun sangat menarik, tetapi butuh waktu dan upaya yang lebih besar untuk bisa memperkenalkan instrumen yang masih relatif baru ini kepada masyarakat luas.

Namun, bagi investor yang sudah cukup berpengalaman, hadirnya instrumen ini kemungkinan mendorong mereka untuk mengalihkan dana mereka dari insturmen lain seperti deposito dan saham kepada instrumen ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper