Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Rebound dari Koreksi, Ini Sentimen Pendongkraknya

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) rebound dan bergerak di zona positif pada perdagangan pagi ini, Kamis (15/11/2018). Meski demikian, kenaikannya harus dibatasi reli penguatan mata uang pound sterling dan euro.
Dolar AS./.Bloomberg
Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) rebound dan bergerak di zona positif pada perdagangan pagi ini, Kamis (15/11/2018). Meski demikian, kenaikannya harus dibatasi reli penguatan mata uang pound sterling dan euro.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama di dunia naik tipis 0,09% atau 0,087 poin ke level 96,890 pada pukul 10.36 WIB.

Indeks dolar rebound saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,204 poin atau 0,21% di level 97,007. Pada perdagangan Rabu (14/11), indeks berakhir melemah 0,51% atau 0,500 poin di posisi 96,803, koreksi hari kedua berturut-turut.

Dilansir dari Reuters, Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May berhasil memenangkan persetujuan kabinet untuk rencana draf Brexit-nya, terlepas dari kekhawatiran tentang apakah proposal tersebut dapat lolos di parlemen.

Draf perjanjian perpisahan Inggris dengan Uni Eropa yang dibuat pada Selasa (13/11) akan memungkinkan Inggris meninggalkan Uni Eropa dengan kesepakatan yang menghindari ‘hard Brexit’.

Nilai tukar pound sterling naik tipis 0,09% ke posisi US$1,3004 pada pukul 10.47 WIB, setelah ditutup  menguat 0,12% di level 1,2992 pada Rabu (14/11). Adapun nilai tukar euro lanjut menguat 0,19% ke US$1,1331, setelah berakhir menguat 0,18% di US$1,1310 kemarin.

Baik pound sterling dan euro diperdagangkan dalam kisaran sempit pada awal perdagangan di Asia. Sejumlah analis masih melihat dukungan kuat untuk greenback sebagai aset safe haven di tengah kekhawatiran meluas tentang Brexit dan tensi perdagangan global.

“Mendapatkan persetujuan parlemen untuk draf tersebut akan sangat menantang dan itulah mengapa kami melihat kenaikan pound sterling terbatas di 1,3,” kata Ray Attrill, kepala strategi mata uang di National Australia Bank, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, lanjutnya, fundamental dolar AS tetap solid, didukung kuatnya perekonomian AS, sikap hawkish Federal Reserve, meningkatnya tekanan upah, dan status mata uang ini sebagai aset safe haven.

“Kenaikan suku bunga pada Desember telah sepenuhnya diperhitungkan dan kenaikan suku bunga berikutnya kemungkinan besar terjadi pada Maret tahun depan. Ini cenderung akan mendukung dolar,” tambah Attrill.

Posisi indeks dolar AS                                                                        

15/11/2018

(Pk. 10.36 WIB)

96,890

(+0,09%)

14/11/2018

96,803

(-0,51%)

13/11/2018

97,303

(-0,25%)

12/11/2018

97,542

(+0,66%)

9/11/2018

96,905

(+0,19%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper