Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MNC Sekuritas: Harga Obligasi Berpotensi Lanjut Menguat

MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (15/11/2018) harga Surat Utang Negara atau SUN kembali berpeluang untuk mengalami kenaikan
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (15/11/2018) harga Surat Utang Negara atau SUN kembali berpeluang untuk mengalami kenaikan.

I Made Adi Saputra Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan bahwa peluang kenaikkan tersebut didukung oleh faktor nilai tukar rupiah yang diperkirakan akan kembali mengalami penguatan seiring dengan melemahnya mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia.

Hanya saja, pelaku pasar masih akan mencermati hasil dari RDG Bank Indonesia yang akan berakhir pada hari ini di mana pelaku pasar memperkirakan bahwa RDG Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.

Selain itu pelaku pasar juga akan menantikan disampaikannya data Neraca Perdagangan yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik pada hari ini.

Dari faktor eksternal, koresi yang terjadi di pasar saham akan akan berpotensi untuk menaikkan persepsi risiko yang juga akan berpengaruh terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara terutama Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dolar AS.

"Dengan masih terbukanya peluang kenaikan harga, maka kami menyarankan strategi trading jangka pendek dengan pilihan seri - seri yang kami lihat masih cukup menarik untuk diperdagangkan, yaitu SR008, SR009, FR0053, FR0061, FR0035, FR0043, FR0063, FR0070, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072 dan FR0075," katanya dalam riset harian, Kamis (15/11/2018).

Harga Surat Utang Negara pada perdagangan Rabu, 14 November 2018 bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan seiring dengan meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Kenaikan harga Surat Utang negara yang terjadi pada perdagangan kemarin didapati pada hampir keseluruhan seri Surat Utang negara dimana hal tersebut mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 9 bps.

Kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin juga mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan, di mana untuk tenor 5 tahun mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 7,983%.

Adapun untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun mengalami penurunan imbal hasil maisng - masing sebesar 7 bps di level 8,061% dan 8,347%. Sedangkan penurunan imbal hasil sebesar 9 bps didapati pada seri acuan dengan tenor 20 tahun di level 8,519%.

Dibuka menguat sejak awal perdagangan di level Rp14.782,50 per dolar Amerika Serikat, nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 18,50 pts (0,12%) di level Rp14.786,50 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran Rp14.739,00 hingga Rp14.787,50 per dolar AS di tengah relatif terbatasnya pergerakan mata uang regional terhadap dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper