Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reliance Sekuritas: Pergerakan Indeks Cenderung Tertahan

Reliance Sekuritas meproyeksikan gerak IHSG cenderung tertahan setelah reli selama tjga sesi beruntun.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas meproyeksikan gerak IHSG cenderung tertahan setelah reli selama tjga sesi beruntun.

Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak cenderung tertahan pada area resistance dengan support resistance 5.837-5.900.

Saham-saham yang dapat mulai dicermati diantarnya WSKT, HMSP, SRIL, TKIM, INKP, ADRO, PGAS, LSIP, MAIN.

Dia mengatakan secara teknikal IHSG menguji kembali level psikologis 5.900 setelah kuat di atas MA50 (5.837).

Indikasi bergerak tertahan melihat pola pergerakan terkahir yang seakan pulled back pada level resistance. Indikator Stochstic berindikasi golden-cross dengan momentum RSI yang melanjutkan pergerakan reversal momentumnya.

Dalam perdagangan kemarin, IHSG menguat 0,39% atau 23,09 poin ke level 5.858,29 dengan saham-saham sektor industri dasar (+3.63%) mengalami penguatan karena optimisme investor pada saham TKIM (+10.54%) yang masuk pada daftar indeks MSCI Global.

Meskipun demikian pergerakan IHSG sejak mulainya sesi ke-2 bergerak cenderung melemah setelah sempat hampir menguat sepersen disesi pertama. Adapun saham-saham sektor pertanian (-2.26%) menjadi pemimpin pelemahan seiring pelemahan harga CPO yang mencetak level terendah lebih dari 3 tahun hingga dibawah level psikologis 2000 ringgit permton karena faktor negatif makro dan melubernya supply di Malaysia sebagai produsen terbesar CPO. Data penjualan mobil meningkat di Oktober 2018 dengan market share ASII (+2.19%) naik menjadi 56% dari 53%.

Investor asing tercatat net buy 530.78 Miliar rupiah dengan rupiah yang menguat 0.12% kelevel Rp14787 per USD. Obligasi 10th naik dengan yield turun 4.4bps kelevel 8.13%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper