Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pasar Obligasi: Arah Pergerakan Rupiah Masih Jadi Faktor Utama

MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (14/11/2018) harga Surat Utang Negara atau SUN masih akan bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi dengan arah pergerakan nilai tukar rupiah masih akan mempengaruhi arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder.
Memantau layar surat utang negara/Bisnis
Memantau layar surat utang negara/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (14/11/2018) harga Surat Utang Negara atau SUN masih akan bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi dengan arah pergerakan nilai tukar rupiah masih akan mempengaruhi arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder.

I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa hari ini Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia mulai dilaksanakan dan akan berakhir pada Kamis, 15 November 2018.

Pelaku pasar memperkirakan bahwa RDG Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% di tengah cukup terjaganya pegerakan nilai tukar rupiah pada bulan ini.

Adapun faktor eksternal yang akan dicermati oleh pelaku pasar adalah data penjualan ritel Amerika yang akan disampaikan pada hari ini waktu setempat.

"Dengan adanya peluang kenaikan harga SUN, maka kami menyarankan kepada pelaku pasar untuk melakukan strategi trading jangka pendek memanfaatkan momentum tren kenaikan harga," katanya dalam riset harian, Rabu (14/11/2018).

Made mengatakan, perlu dicermati pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang cukup berpengaruh terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

Beberapa seri yang Made rekomendasikan adalah sebagai berikut : SR008, SR009, FR0069, FR0053, FR0061, FR0035, FR0043, FR0063, FR0070, FR0058, FR0074, FR0068 dan FR0072.

Imbal hasil SUN pada perdagangan Selasa, 13 November 2018 bergerak berfluktuasi dan ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah pergerakan nilai tukar rupiah yang juga bergerak berfluktuasi.

Perubahan tingkat imbal hasil SUN yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 bps hingga 10 bps di mana perubahan imbal hasil yang terjadi cenderung mengalami kenaikan.

Untuk SUN seri acuan, tingkat imbal hasilnya mengalami penurunan dimana untuk tenor 5 tahun mengalami penuruan sebesar 1 bps di level 8,002% dan untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan sebesar 6 bps di level 8,129%. 

Imbal hasil US Treasury ditutup dengan mengalami penurunan masing - masing di level 3,143% dan 3,363% untuk tenor 10 tahun dan 30 tahun di tengah koreksi yang terjadi pada pasar saham Amerika mendorong terjadinya permintaan terhadap instrumen yang lebih aman.

Secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak dengan tren kenaikan harga meskipun sempat mengalami penurunan harga dalam beberapa hari perdagangan terakhir.

"Oleh sebab itu, kami melihat bahwa harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikan harga meskipun kenaikan harga juga akan terbatas mengingat harga Surat Utang negara saat ini masih berada pada area yang mendekati area jenuh beli (overbought)," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper