Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Indeks MSCI, Saham PTBA & TKIM Menghijau

Masuknya saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Index membawa berkah.
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Index membawa berkah.

Pada periode rebalancing bulan ini, ada dua saham yang dikeluarkan dari MSCI yakni PT Matahari Departement Store Tbk. (LPPF) dan PT Waskita Karya Tbk. (WSKT).

Saham PTBA dan TKIM merespons dengan aktif bergerak di zona hijau. Pada penutupan perdagangan Rabu (14/11/2018), saham PTBA naik 4,95% ke posisi Rp4.880 dan TKIM naik 10,54% ke posisi Rp12.325 per saham.

Kinerja keuangan keduanya pada kuartal III/2018 juga cukup positif. Pendapatan usaha PTBA per September 2018 naik 20,68% yoy menjadi Rp16,03 trilun triliun dari sebelumnya Rp13,28 triliun.

Perseroan membukukan laba bersih senilai Rp3,93 triliun, naik 49,67% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp2,62 triliun.

Kontribusi pendapatan terbesar diperoleh dari penjualan batu bara ekspor. Pemasukan dari penjualan batu bara ekspor mencapai 52% dari total pendapatan, dan pemasaran domestik berkontribusi 46%. Volume penjualan ekspor itu naik 39% dari posisi Januari—September 2017.

Adapun TKIM berhasil mencatatkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per kuartal III/2018 mencapai US$247,89 juta.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu TKIM hanya menghasilkan laba senilai Rp22,46 juta. Artinya, pada tahun ini perseroan berhasil menorehkan pertumbuhan yang sangat fantastis, yakni lebih dari 1.000%.

Sebenarnya, peningkatan penjualan neto TKIM tidak terlalu signifikan yakni sebesar 4,46% dari US$782,5 juta pada tahun lalu menjadi US$817,44 juta pada tahun ini. Peningkatan tajam justru ada pada pos bagian laba neto entitas asosiasi.

Tahun ini, bagian laba neto entitas asosiasi TKIM mencapai US$215 juta, melesat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya US$30,89 juta. Di sisi lain, beban pokok penjualan terpangkas sebesar 5,53% dari US$700,1 juta menjadi US$738,82 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper