Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angin Segar Tiup Asia, IHSG Menguat Pada Akhir Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (13/11/2018).
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (13/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,69% atau 40,04 poin ke level 5.817,09 pada akhir sesi I. Padahal, indeks sempat lanjut melemah ke level 5.747 setelah dibuka dengan pelemahan 0,39% atau 22,45 poin di posisi 5.754,60 pagi tadi. 

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.747,53-5.823. Adapun pada perdagangan Senin (12/11), IHSG berakhir merosot 1,65% atau 97,10 poin di posisi 5.777,05.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri (+2,06%) dan konsumer (+,140%). Di sisi lain, sektor pertanian dan properti masing-masing turun 0,72% dan 0,11%.

Sebanyak 152 saham menguat, 181 saham melemah, dan 282 saham stagnan dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) masing-masing naik 2,86% dan 16,56% sekaligus menjadi penopang utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia mayoritas tetap bergerak di teritori negatif hingga siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,62%), indeks KLCI Malaysia (-0,36%), indeks SE Thailand (-0,01%), dan indeks PSEi Filipina (-1,36%).

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang bahkan anjlok lebih dari 2% masing-masing, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,75%. Meski demikian, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China mampu berbalik naik 0,36% dan 0,40% masing-masing.

Secara keseluruhan, bursa Asia mengikis sebagian pelemahannya pada perdagangan hari ini, seiring dengan harapan menurunnya eskalasi perang tarif antara China dan Amerika Serikat (AS).

Perundingan perdagangan utama China dikabarkan sedang bersiap untuk mengunjungi Amerika Serikat menjelang pertemuan antara pemimpin dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Mengutip sumber dari kedua belah pihak, The South China Morning Post mengabarkan bahwa Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He mungkin akan mengunjungi Washington sebagai bagian dari persiapan pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Argentina akhir bulan ini.

“Berita ini dianggap sebagai hasil positif," kata Rodrigo Catril, pakar strategi pasar di National Australia Bank, seperti dikutip Reuters.

“Jadi, kita telah melihat perbaikan dalam sentimen di seluruh pasar. Ini adalah berita baik tetapi masih ada beberapa peringatan. Kita jelas membutuhkan lebih banyak detail mengenai hal ini.”

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 62 poin atau 0,42% ke level Rp14.882 per dolar AS pada pukul 12.01 WIB.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka dengan pelemahan 43 poin atau 0,29% di posisi Rp14.863 per dolar AS, setelah berakhir merosot 0,97% atau 142 poin di level Rp14.820 per dolar AS pada perdagangan Senin (12/11).

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.863-Rp14.935 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper