Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Merosot, Batu Bara Melemah Empat Hari Beruntun

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup melemah 0,14% atau 0,1 poin ke level US$105,65 per metrik ton.
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melemah pada akhir perdagangan Kamis (08/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup melemah 0,14% atau 0,1 poin ke level US$105,65 per metrik ton.

Harga batu bara Newcastle kontrak Januari ini mengakhiri reli penguatan selama empat hari berturut-turut. Adapun pada perdagangan Rabu (7/11), harga menguat 1,98% atau 2,05 poin ke level US$105,65 per metrik ton.

Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 melemah 2,73% atau 2,55 poin ke level US$90,80 per metrik ton.

Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) melemah memasuki kondisi pasar yang bearish, menambah tekanan pada OPEC dan sekutu-sekutunya untuk kembali memangkas produksi.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember mengakhiri sesi perdagangan Kamis (8/11/2018) dengan pelemahan sekitar 1,6% atau US$1 di level US$60,67 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Januari merosot US$1,42 dan berakhir di level US$70,65 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London pada Kamis. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium US$9,79 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Peningkatan persediaan minyak mentah yang lebih cepat dari perkiraan telah memupuskan harapan spekulan bahwa harga bisa mencapai level US$100.

Produksi minyak mentah AS telah berakselerasi ke rekor baru, produksi OPEC mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun, sedangkan keringanan yang diberikan pemerintah AS kepada sejumlah negara akan memungkinkan sebagian minyak mentah Iran tetap mengalir ke pasar meskipun mendapatkan sanksi AS.

“Sentimen telah bergeser," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities di Toronto, seperti dikutip Bloomberg.

“OPEC telah menempatkan lebih banyak minyak mentah dari yang kami duga dan di atas semua itu, keringanan ini [dari pemerintah AS] menjadi penghalang terhadap dukungan harga.”

Pergerakan harga batu bara kontrak Februari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

8 November

105,65

(-0,14%)

7 November

105,80

(+1,98%)

6 November

103,75

(+0,05%)

5 November

103,70

(+0,48%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper