Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Isu Merger, Ini Penjelasan Bos Indosat (ISAT)

Presiden Direktur PT Indosat Tbk. yang belum lama menjabat, Chris Kanter telah sejak awal menyebut adanya keinginan untuk melakukan konsolidasi. Sebelum masuk kepada diskusi tersebut, Chris menyebut perseroan akan terlebih dahulu fokus memperkuat jaringan.
Joy Wahjudi (kiri) dan CEO Indosat Tbk. Chris Kanter di acara pisah sambut dewan direksi Indosat Ooredoo/Bisnis-Duwi Setiya Ariyanti
Joy Wahjudi (kiri) dan CEO Indosat Tbk. Chris Kanter di acara pisah sambut dewan direksi Indosat Ooredoo/Bisnis-Duwi Setiya Ariyanti

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Indosat Tbk. yang belum lama menjabat, Chris Kanter telah sejak awal menyebut adanya keinginan untuk melakukan konsolidasi. Sebelum masuk kepada diskusi tersebut, Chris menyebut perseroan akan terlebih dahulu fokus memperkuat jaringan.

Chris menyampaikan sebelum mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi anorganik, Chris akan membenahi sisi internal perseroan. Sejak awal, dia memiliki 19 agendra transformasi pada tubuh emiten jasa telekomunikasi tersebut.

“Bidang untuk beli-beli [perusahaan lain], memang merupakan appetite saya. Tapi saya akan bereskan dulu [internal perusahaan], saya fokus dulu kepada ekspansi jaringan. Tiap minggu sekarang kami harus bisa buka 700 site,” ungkap Chris di Jakarta, Kamis (8/11).

Chris menyampaikan jika dibandingkan kuartal II/2018, emiten dengan sandi ISAT tersebut telah tumbuh 6% . Perseroan memperkuat overlay 4G yang programnya ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

Bekas Komisaris Indosat tersebut mengatakan dia telah memegang restu dari Ooredoo Asia Pte. Ltd., pemegang saham perseroan yang menggenggam hingga 65%, untuk dapat menggelontorkan belanja modal hingga US$2 miliar atau sekitar Rp30 triliun dalam 2 tahun ke depan, yang difokuskan untuk penguatan 4G dan ekspansi jaringan.

Dengan dana jumbo tersebut, Chris menyebut akan membangun hingga 4.300—4.700 site pada tahun depan.

Sebagaimana diketahui, Chris telah mencuatkan keinginannya untuk melakukan konsolidasi sejak akhir Oktober 2018. Menurutnya, strategi tersebut juga didukung oleh arah kebijakan pemerintah.

Sementara itu, baru-baru ini mencuat bahwa ISAT akan melepas aset menaranya pada perusahaan menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Chris menyebut sebagai presiden direktur, dia memiliki kuasa penuh untuk memutuskan, namun sejauh ini belum ada diskusi resmi dengan emiten dengans anti TOWR tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper