Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiwoom Sekuritas: Pasar Berpeluang Melanjutkan Kenaikan

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang untuk melanjutkan kenaikannya dengan support dan resistance di level 5.895-5.936 pada Selasa (6/11/2018)
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/10)./JIBI/Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/10)./JIBI/Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang untuk melanjutkan kenaikannya dengan support dan resistance di level 5.895-5.936 pada Selasa (6/11/2018)

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus menerangkan dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III/2018 sebesar 5,17% secara year-on-year (yoy).

Menurutnya, hal ini tampak menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2018, di mana realisasi kuartal sebelumnya mencapai 5,27% secara yoy. Namun, tingkat pertumbuhan ini masih sejalan dengan target yang disiapkan pemerintah tahun ini yang sebesar 5,2%. 

Dari eksternal, para investor dan pelaku pasar menanti hasil Pemilu sela di AS, di mana pasar berharap akan ada perubahan dari kebijakan AS sehubungan dengan ketidakpastian akan ekonomi global. 

"Pertemuan The Fed pekan ini menjadi salah satu sorotan para pelaku pasar dan investor, karena tentu akan meningkatkan probabilitas kenaikan tingkat suku bunga The Fed pada Desember 2018," paparnya dalam riset harian, Selasa (6/11).

Pada Senin (5/11), IHSG ditutup naik sebesar 14,3 poin atau 0,24% ke level 5.926. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah barang konsumsi dengan penguatan 1,54%, disusul oleh aneka industri yang tumbuh 0,37%.

Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu infrastruktur yang turun 0,66% dan industri dasar yang terkoreksi 0,51%. 

Adapun investor asing mencatatkan net buy di semua perdagangan senilai Rp922,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper