Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reliance Sekuritas: IHSG Cenderung Tertekan, Cermati Saham Berikut Ini

Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG kembali bergerak terkonsolidasi cenderung tertekan dengan support resistance 5.854-5.960.
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/10/2018)./JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/10/2018)./JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG kembali bergerak terkonsolidasi cenderung tertekan dengan support resistance 5.854-5.960.

Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, EXCL, JPFA, PGAS, PTBA, MEDC, PTPP.

Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan lergerakan IHSG secara teknikal bergerak pada area upper bollinger bands setelah berhasil bertahan diatas level psikologis dan bearish trend line.

Meskipun demikian indikator stochastic dan RSI terlihat jenuh dengan indikator Stochastic yang berindikasi dead-cross pada area overbought. 

Dalam perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat 0,24% atau 14,30 poin setelah bergerak mixed melemah ditengah perdagangan. IHSG ditutup menguat seakan dipaksakan pada akhir sesi kelevel 5920.59 dengan Indeks sektor Konsumer (+1.53%) menjadi penopang sedangkan indeks sektor infrastruktur (-0.66%) menjadi penekan.

Saham HMSP (+2.9%) meskipun diperdagangkan dengan P/E tertinggi pada sektornya 32x berbanding rata-rata 19.8x dan menjadi top kontributor penguatan IHSG.

Penguatan produsen rokok ini disebabkan karena keputusan pemerintah dalam menunda pelaksanaan penggabungan klasifikasi tembakau hingga tahun depan.

Terlepas dari semuanya data GDP Indonesia yang rilis melambat meskipun masih diatas ekpektasi 5.17% YoY dan 3.09% QoQ direspon positif oleh para pelaku pasar dengan indikasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ke-3 masih dapat bertahan ditengah gempuran sentimen global dan pelemahan nilai tukar.

Rupiah ditutup melemah 0.14% kelevel Rp14.977 per USD. Obligasi 10 tahun turun dengan Yield naik 1.1 bps kelevel 8.352%. Investor asing tercatat net buy 922.56 Miliar rupiah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper