Bisnis.com, JAKARTA - Dampak dari sanksi baru Presiden Donald Trump terhadap sektor emas Venezuela mungkin terbatas pada negara-negara Amerika Selatan.
Managing Partner Caracas Capital Markets Russ Dallen mengatakan tidak ada perusahaan internasional besar yang beroperasi di Venezuela sejak pemerintah mengambil alih operasi di negara bagian Bolivar. Caracas Capital Markets telah melacak investasi di negara Amerika Selatan selama hampir tiga dekade.
Menurut dia, Trump mungkin akan menargetkan 'tentara nasional dan jenderal-jenderal angkatan darat yang mengawasi penambangan emas dan minyak di kawasan itu.
"Tidak ada hukum dan ketertiban, itu di luar Wild West," kata Dallen seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (3/11/2018).
Cadangan emas Venezuela yang disimpan oleh bank sentral menyusut lebih dari setengah sejak akhir 2014 karena pemerintah menjual emas batangannya untuk mengumpulkan uang tunai guna membayar impor dan menyelesaikan beberapa kewajiban.
Sisa 5,18 juta ons yang disimpan bank sentral per 30 Juni sama dengan hampir seperlima dari aset saat ini dalam SPDR Gold Shares, dana perdagangan valuta asing terbesar yang didukung perdagangan.
"Bank sentral memiliki sangat sedikit emas yang tersisa," Jeffrey Christian, Managing Director Periset CPM Group yang berbasis di New York dalam wawancaranya dengan Bloomberg melalui telepon.
“Sebagian besar telah digunakan untuk menopang pemerintah. Mereka menghasilkan sedikit emas. Venezuela adalah daerah terpencil di pasar emas.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel