Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 106 Poin, Mata Uang Emerging Market Bergairah

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (2/11/2018) di Rp15.089 per dolar AS, menguat 106 poin atau 0,70% dari posisi Rp15.195 pada Kamis (1/11/2018).
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (2/11/2018) di Rp15.089 per dolar AS, menguat 106 poin atau 0,70% dari posisi Rp15.195 pada Kamis (1/11/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp15.164 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp15.014 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp150.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 30 poin atau 0,20% ke level Rp15.098 per dolar AS pada pukul 11.10 WIB.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka dengan penguatan 40 poin atau 0,26% di level Rp15.088 per dolar AS, setelah berakhir menguat 75 poin atau 0,49% di posisi 15.128 pada Kamis (1/11).

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di level Rp15.078-15.100 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif siang ini. Won Korea Selatan yang menguat 0,93% pada pukul 11.12 WIB memimpin apresiasi sejumlah mata uang. Adapun pelemahan beberapa lainnya dipimpin baht Thailand yang terdepresiasi 0,26%.

Dilansir Bloomberg, won Korea Selatan memimpin penguatan di antara mata uang pasar negara berkembang (emerging market) setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan optimisme atas rencana pembicaraan perdagangan akhir bulan ini dengan Presiden China Xi Jinping.

Trump mengatakan mengalami percakapan yang produktif dengan Xi Jinping tentang perdagangan dan Korea Utara sebelum pertemuan yang direncanakan akan berlangsung antara kedua pemimpin tersebut di sela-sela KTT G-20 bulan ini.

“Komentar-komentar positif dari Presiden Trump seputar tensi perdagangan China-AS mengangkat antusiasme pasar dalam jangka pendek,” kata Tai Hui, kepala strategi pasar untuk Asia di JPMorgan Asset Management di Hong Kong, seperti dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, menurut Kota Hirayama, ekonom senior emerging-market di SMBC Nikko Securities di Tokyo, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa mata uang Asia akan mengalami tren kenaikan ketika sentimen perang dagang dan kenaikan suku bunga AS masih membebani.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau naik 0,073 poin atau 0,08% ke level 96,350 pada pukul 11.02 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan tipis 0,030 poin atau 0,03% di level 96,307, setelah pada perdagangan Kamis (1/11) berakhir melemah 0,88% atau 0,850 poin di posisi 96,277.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

2 November

15.089

1 November

15.195

31 Oktober

15.227

30 Oktober

15.237

29 Oktober

15.218

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper