Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Turun 56,08%, Ini Penjelasan Indocement Tunggal Prakasa (INTP)

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. membukukan penurunan laba bersih 56,08% secara tahunan pada kuartal III/2018.
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (4/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (4/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA— PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. membukukan penurunan laba bersih 56,08% secara tahunan pada kuartal III/2018.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakasa Antonius Marcos menjelaskan bahwa penurunan laba bersih merupakan kombinasi dari harga jual yang lebih rendah akibat persaingan ketat dan naiknya ongkos produksi. Kenaikan biaya produksi terutama disebabkan oleh ongkos energi, kenaikan upah, dan melemahnya nilai tukar rupiah.

Untuk mengatasi kondisi itu, Antonius menyebut efisiensi dari sisi operasi dan jalur distribusi tetap menjadi strategi perseroan. Selain itu, emiten berkode saham INTP tersebut juga telah mulai menaikkan harga jual secara bertahap.

“Kenaikan harga jual kami bervariasi, sejak Juli, telah kami naikan bertahap. Sejauh ini, kurang lebih 3,5%,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (1/11).

Seperti diketahui, berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2018, INTP mengantongi pendapatan Rp10,77 triliun. Jumlah tersebut naik 2,48% dari realisasi Rp10,51 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Akan tetapi, beban pokok pendapatan naik lebih tinggi 14,61% pada periode tersebut. Tercatat, terjadi kenaikan dari Rp6,88 triliun menjadi Rp7,89 triliun.

Dengan demikian, laba bersih yang bersih yang dibukukan tercatat tergerus 56,08% secara tahunan pada kuartal III/2018. Pencapaian Rp1,40 triliun pada kuartal III/2017 turun menjadi Rp617,69 miliar pada 30 September 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper