Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Energi Bebani Dow Jones dan S&P 500, Teknologi Dongkrak Nasdaq

Pergerakan indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Senin (22/10/2018), terbebani saham energi dan finansial serta kekhawatiran menjelang rilis sejumlah laporan keuangan pekan ini.
Nasdaq.
Nasdaq.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Senin (22/10/2018), terbebani saham energi dan finansial serta kekhawatiran menjelang rilis sejumlah laporan keuangan pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,5% atau 126,93 poin di level 25.317,41 dan indeks S&P 500 turun 0,43% atau 11,9 poin di 2.755,88.

Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite mampu berakhir di zona positif dengan kenaikan 0,26% atau 19,60 poin di level 7.468,63.

Penguatan sektor teknologi membatasi penurunan S&P 500 dan membantu mengerek Nasdaq. Indeks teknologi pada S&P 500 sendiri naik 0,8%.

Indeks energi S&P 500 merosot 1,1% setelah Halliburton memperingatkan bahwa laporan keuangan kuartal keempat akan meleset dari perkiraan di tengah pelemahan yang sedang berlangsung di pasar hidrolik Amerika Utara.

Saham Halliburton pun turun 3%, sedangkan saham penyedia layanan ladang minyak Schlumberger turun 2,9%.

“Ini adalah pekan rilis laporan keuangan yang besar,” ujar Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York, seperti dikutip Reuters.

“Itu menyebabkan sedikit kekhawatiran bagi investor. Kami telah melihat hasil yang layak tetapi tidak secara universal, dan ada beberapa isu negatif yang dibicarakan perusahaan-perusahaan.”

Meski laba perusahaan-perusahaan pada S&P 500 diperkirakan akan meningkat 21,9% pada kuartal ketiga, menurut data I/B/E/S dari Refinitiv, banyak investor fokus pada prospek pertumbuhan di masa depan karena kekhawatiran atas perdagangan, meningkatnya biaya, dan faktor lain.

Di sisi lain, saham Amazon.com dan Alphabet, yang akan merilis laporan keuangannya pekan ini, mampu menguat pada hari Senin.

Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, perusahaan konsultasi investasi di Toledo, Ohio, berpikir pasar akan lebih volatil dan investor akan menjadi lebih berhati-hati dalam waktu dekat, setidaknya menjelang 6 November, pemilihan paruh waktu di AS.

“Pasar melihat hal negatif dan mengatakan bahwa itu adalah situasi dimana ada lebih banyak tekanan. Setidaknya sampai [pemilu] paruh waktu akan sulit untuk membuat kemajuan signifikan,” kata Lancz.

Saham finansial turun 2,1% dan merupakan penekan terbesar pada S&P 500. Adapun kurva imbal hasil Treasury AS cenderung flat ke level terendahnya dalam lebih dari dua pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper