Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia memandang keputusan Bank Indoensia untuk menahan laju kenaikan suku bunga 7-days reverse repo rate pada level 5,75% merupakan langkah tepat.
Sebab, pada tahun ini bank sentral telah beberapa kali menaikkan suku bunga acuan yang akhirnya cukup menjadi penekan laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
"Ini sesuai ekspektasi market, karena kita dari sejak awal sudah naik cukup tinggi yakni 150 bps. Menurut saya yang sekarang sudah oke," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi, Selasa (23/10/2018).
Keputusan BI itu cukup mengejutkan, mengingat pada akhir tahun ini bank sentral Amerika Serikat akan kembali menaikkan suku bunga acuan. Namun menurut Inarno BI akan menyiapkan langkah terbaik.
Kata dia, jika AS kembali menaikkan suku bunga acuan maka langkah tersebut juga akan diikuti oleh BI dengan tujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
"Kalau The Fed naik kita akan menyesuaikan. Kalau tidak rupiah akan tertekan. Tapi itu jangka pendek ya, kami harap jangka panjang rupiah menemukan keseimbangan baru," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel