Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengeboran di AS Catat Rekor, WTI Justru Menguat ke US$69/Barel

Harga minyak mentah Amerika Serikat diperdagangkan pada kisaran level US$69 per barel pada hari ini, Senin (22/10/2018) karena kekhawatiran pasokan berkurang setelah aktivitas pengeboran AS naik ke level tertinggi sejak 2015.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat diperdagangkan pada kisaran level US$69 per barel pada hari ini, Senin (22/10/2018) karena kekhawatiran pasokan berkurang setelah aktivitas pengeboran AS naik ke level tertinggi sejak 2015.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November 2018 menguat 0,29% atau 0,2 poin ke level US$69,32 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 11.09 WIB, setelah dibuka pada level US$69,41 per barel hari ini.

Sementara itu, Brent untuk pengiriman Desember menguat 0,24% atau 0,19 poin ke level US$79,97 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London, setelah sebelumnya dibuka pada level US$80,11 per barel.

Dilansir Bloomberg, jumlah anjungan pengeboran AS yang aktif meningkat menjadi 873 pekan lalu, menurut data yang dirilis penyedia jasa ladang minyak Baker Hughes.

Minyak mentah telah jatuh hampir 10% setelah mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada awal bulan ini karena prospek permintaan yang menurun, ditambah dengan gagalnya pasar saham di seluruh dunia telah memicu pelarian dari aset berisiko.

Namun, pengakuan Arab Saudi bahwa wartawan senior AS Jamal Khashoggi terbunuh di konsulatnya di Istanbul dapat membebani hubungan kerajaan dengan AS pada saat sanksi Amerika terhadap Iran ditetapkan untuk menekan ekspor.

"Ada tanda-tanda bahwa produksi AS dapat naik dengan jumlah rig meningkat, yang dapat membatasi penguatan minyak mentah," ungkap Ahn Yea Ha, analis komoditas di Kiwoom Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.

“Meskipun sulit untuk mengetahui implikasi penuh dari ketegangan Saudi-AS terhadap minyak mentah, jika pemerintahan Trump menganggap kredibel penjelasan Saudi atas hilangnya Khashoggi, hal tersebut bisa mengurangi ketidakstabilan harga,” lanjutnya.

Penjelajah Amerika memperluas aktivitas pengeboran di ladang minyak untuk minggu kedua meskipun ada kemunduran dramatis dalam pekerjaan yang diperlukan untuk menempatkan sentuhan akhir pada sumur baru. Lebih dari 100 rig tambahan telah dikerahkan di seluruh ladang AS tahun ini. Produksi minyak mentah Amerika tetap di atas 10 juta barel per hari sejak Februari.

Sementara itu di Libya, CEO National Oil Corp Mustafa Sanalla mengatakan BP Plc dan Eni SpA diperkirakan melanjutkan pengeboran eksplorasi dekat perbatasan Tunisia pada kuartal pertama, yang akan meningkatkan produksi minyak negara itu hingga “ratusan ribu barel” per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper