Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiwoom Sekuritas: Pasar Saham Tunggu Hasil RDG BI

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa hari ini, Senin (22/10/2018) IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5,802-5,867.
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Bisnis.com, JAKARTA--Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa hari ini, Senin (22/10/2018) IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance pada level 5,802-5,867.
Maximilianus Nico Demus Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan bahwa hari ini pasar saham menanti pertemuan RDG BI yang direncanakan berlangsung hingga 23 Oktober 2018.
Pertemuan tersebut  akan manjadi arah kebijakan moneter ke depannya dan diprediksi BI tetap menahan suku bunganya BI 7-Day Repo Rate pada 5,75%. 
Selain itu, pandangan dan strategi terhadap kenaikkan tingkat suku bunga The Fed yang terakhir pada tahun ini juga sangat dinantikan. 
"Rilis laporan kinerja emiten kuartal III/2018 yang apabila menunjukkan hasil yang baik tentu akan menjadi katalis positif berikutnya hari ini," kata Nico dalam riset harian, Senin (22/10/2018).
Beralih ke sentimen luar negeri, data PDB China untuk kuartal III/ 2018 yang mengalami penurunan dari sebelumnya 1,8% menjadi 1,6% dan secara  yoy turun dari sebelumnya 6,7% menjadi 6,5%. 
Hal ini menunjukan adanya pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal tersebut, dan tampaknya pasar merespon penurunan tersebut tidak terlepas dari ketegangan yang terjadi antara AS dan China dalam tarif perang dagang. 
Selain dari China, sentimen global berikutnya adalah Moody’s Investors service yang menurunkan peringkat utang Pemerintah Italia menjadi Baa3 atau ke peringkat terendah bagi italia, karena anggaran Pemerintah Italia diperkirakan dapat mengurangi kekuatan fiskal dan menghambat rencana reformasi struktural. 
Meskipun demikian, outlook penilaiannya adalah stabil, sehingga diharapkan cukup untuk menyakinkan investor setelah adanya aksi jual yang membuat kenaikkan yield obligasi Italia bertenor 10y ke level tertingginya sejak 2014 yaitu 3,81%. 
Adapun, pada Jumat (19/10/2018) pekan lalu, IHSG ditutup terkoreksi 7,95 (-0,14%) ke level 5.837. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor aneka industri (+3,37%), industri dasar (+0,63%) sedangakan yang mengalami penuruan terbesar di sektor barang konsumsi (-0,72%), keuangan (-0,51%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper