Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Pagi Ini, Saham TLKM Kembali Jadi Penekan

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (19/10/2018).
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (19/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun 0,44% atau 25,95 poin ke level 5.819,29 pada pukul 09.31 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,60% atau 35,11 poin di level 5.810,13.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.796,78 – 5.822,54. Pada perdagangan Kamis (18/10), IHSG ditutup melemah 0,40% atau 23,38 poin di posisi 5.845,24.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor infrastruktur (-0,87%) dan konsumer (-0,75%). Tiga sektor lainnya mampu bergerak di wilayah positif, dipimpin pertanian yang naik 0,65%.

Sebanyak 116 saham menguat, 117 saham melemah, dan 377 saham stagnan dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 1,86% dan 0,95% menjadi penekan utama IHSG pada pukul 09.31 WIB.

Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG masih akan bergerak tertahan cenderung melemah kembali menguji MA20 dan MA5 pada support 5.800-5.858 pada perdagangan hari ini.

Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan IHSG membentuk pola candlestick bearish harami secara teknikal dengan pulled back bearish trend dan MA50.

Indikator Stochastic mulai menjenuh pada area overbought dengan penguatan yang terbatas. Posisi harga pada upper bollinger bands yang berpeluang besar pulled back memberikan signal negative jangka pendek. 

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah di level 5.845,24. Saham TLKM memimpin tekanan pada IHSG setelah sebelumnya menjadi leader kontributor.

Estimasi 3 tahun penjualan dan EPS CAGR TLKM tahun ini lebih rendah pertumbuhannya dari 5 tahun terakhir membuat investor cenderung melakukan trading jangka pendek setelah mencapai level harga rata-rata 200 hari perdagangan.

Di sisi lain, sektor pertanian menjadi penahan laju pelemahan IHSG. Spekulasi penurunan yang signifikan pada persediaan minyak di Indonesia bulan September karena produsen biofuel meningkatkan pembelian karena kebijakan pemerintah menjadi katalis positif penguatan ekuitas sektor pertanian.

Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis 27 lanjut melemah 0,70% atau 3,60 poin ke level 507,26 pada pukul 09.31 WIB, setelah ditutup dengan pelemahan 0,84% atau 4,32 poin di posisi 510,85 pada Kamis (18/10).

Indeks saham lainnya di kawasan Asia juga bergerak negatif pagi ini, di antaranya indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,48%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,58%), dan indeks PSEi Filipina (-0,68%).

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 1,34% dan 1,43%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,24%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melemah 0,99% dan 0,84%.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

TLKM

-1,86%

BBCA

-0,95%

BBRI

-0,97%

UNVR

-1,07%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

CPIN

+5,61%

PGAS

+1,35%

GOOD

+3,14%

NIKL

+5,48%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper