Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTI Pulih dari Penurunan Terbesar dalam Dua Bulan

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November menguat 0,27% atau 0,19 poin ke level US$69,94 per barel pada pukul 6.26 WIB. Pada perdagangan Rabu (17/10), WTI ditutup melemah US$2,17 di level US$69,75 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah dalam satu bulan terakhir.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat pulih dari penurunan terbesar dalam dua bulan pada awal perdagangan Kamis (18/10/2018), setelah data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah meningkat.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November menguat 0,27% atau 0,19 poin ke level US$69,94 per barel pada pukul 06.26 WIB. Pada perdagangan Rabu (17/10), WTI ditutup melemah US$2,17 di level US$69,75 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah dalam satu bulan terakhir.

Sementara itu, Brent untuk kontrak Desember ditutup melemah 1,67% atau US$1,36 di posisi US$80,05 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global ini lebih tinggi US$10,35 dibanding WTI untuk bulan yang sama.

Dilansir Bloomberg, Energy Information Administration mencatat persediaan minyak mentah AS naik lebih dari dua kali lipat dari perkiraan analis pekan lalu. Pasokan yang disimpan telah meningkat selama empat pekan terakhir, kenaikan beruntun terpanjang sejak awal 2017.

Stok minyak mentah di pusat penyimpanan utama negara di Cushing, Oklahoma, juga membengkak ke level tertinggi sejak Juni.

"Ini (peningkatan stok minyak) negatif untuk harga sekarang, lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minggu ini," kata Rob Thummel, direktur pelaksana di Tortoise, seperti dikutip Bloomberg.

Minyak mentah telah meningkat untuk dua dari tiga sesi pekan ini setelah Arab Saudi mengisyaratkan pihaknya mungkin menggunakan kekayaan minyaknya sebagai senjata melawan segala tindakan hukuman yang terkait dengan hilangnya wartawan Jamal Khashoggi

"Jumlah persediaan adalah kejutan bearish yang nyata," kata Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Massachusetts.

"Jika dikombinasikan dengan pengurangan ketegangan secara bertahap (terkait Jamal Khashoggi) , hal ini telah menurunkan sebagian pendorong penguatan pasar," lanjutnya.

Laporan EIA pada hari Rabu menunjukkan bahwa stok minyak mentah naik 6,49 juta barel pekan lalu, sementara persediaan di Cushing, Oklahoma, naik 1,78 juta barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper