Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganti Jajaran Direksi, Saham Indosat (ISAT) Disarankan 'Hold'

Perubahan jajaran komisaris dan direksi PT Indosat Tbk. (ISAT) diharapkan memberikan sentimen positif bagi kinerja perseroan. Kendati demikian, analis masih merekomendasikan hold terhadap harga sahamnya.
Komisaris Utama PT Indosat Ooredoo Tbk Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed (tengah) berpegangan tangan dengan pejabat baru Direktur Utama  Chris Kanter (kanan), dan pejabat lama Direktur Utama  Joy Wahjudi, usai RUPSLB, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Komisaris Utama PT Indosat Ooredoo Tbk Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed (tengah) berpegangan tangan dengan pejabat baru Direktur Utama Chris Kanter (kanan), dan pejabat lama Direktur Utama Joy Wahjudi, usai RUPSLB, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA—Perubahan jajaran komisaris dan direksi PT Indosat Tbk. (ISAT) diharapkan memberikan sentimen positif bagi kinerja perseroan. Kendati demikian, analis masih merekomendasikan hold terhadap harga sahamnya.

Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan, pergantian jajaran komisaris dan direksi Indosat diharapkan memberikan sentimen positif baru terhadap kinerja maupun sahamnya. Namun demikian, pelaku pasar perlu diyakinkan dengan strategi tim yang baru.

“Perencanaan bisnis seperti apa, langkah ke depan bagaimana, informasi ini yang perlu disampaikan agar pelaku pasar yakin,” tuturnya saat dihubungi, Rabu (17/10/2018).

Pada semester I/2018, pendapatan ISAT turun 26,78% year-on-year (yoy) menjadi Rp11,06 triliun. Perseroan pun membukukan rugi bersih Rp693,7 miliar dari laba bersih Rp784,21 miliar per Juni 2017.

William menyebutkan, melorotnya kinerja Indosat hampir sama seperti emiten operator lainnya yang terdampak kebijakan registrasi pelanggan. Alhasil, pada kuartal II/2018 jumlah konsumen mengalami penurunan.

Pada paruh kedua 2018, diperkirakan kinerja ISAT membaik seiring dengan pertumbuhan pelanggan dan durasi pemakaian data. Hal itu turut didorong sejumlah agenda besar yang berlangsung di dalam negeri seperi Asian Games dan Forum IMF World Bank.

Terkait saham ISAT, William hanya merekomendasikan hold karena harga sudah turun tajam. Sepanjang tahun berjalan, sahamnya melorot 45,83%.

Pada penutupan perdagangan Rabu (17/10), harga sahamnya terkoreksi 20 poin atau 0,76% menjadi Rp2.600. Padahal, saat perdagangan pagi harganya sempat melesat 70 poin, tetapi berbalik anjlok menjelang penutupan perdagangan.

“Sementara rekomendasi hold dulu sambil menanti perbaikan kinerja. Kalau untuk fluktuasi perdagangan hari ini, sepertinya masih wajar pergerakannya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper