Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Diuntungkan Badai, Harga Batu Bara Rebound

Harga batu bara berhasil rebound pada akhir perdagangan Selasa (16/10/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara berhasil rebound pada akhir perdagangan Selasa (16/10/2018). 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk Januari 2019 rebound dan berakhir naik 0,56% atau 0,60 poin di level US$107,90 per metrik ton.

Rebound harga batu bara Newcastle kontrak Januari 2019 mematahkan koreksi sekaligus mengikis penurunan  yang telah dialami selama delapan hari perdagangan beruntun sebelumnya.

Adapun harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak teraktif November 2018 rebound dan berakhir naik 0,61% atau 0,65 poin di US$107,80 per metrik ton, setelah ditutup turun 0,37% atau 0,40 poin di level 107,15 pada Senin (15/10).

Sementara itu, di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 melanjutkan penguatannya dengan berakhir naik 0,26% di level 97,90 pada Selasa (16/10).

Di sisi lain, di Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 berakhir melemah 0,60% atau 4 poin di level 659,8 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin.

Menurut riset Huatai Futures, konsumsi batu bara harian di pembangkit-pembangkit listrik masih rendah. Jika kebijakan impor tetap ketat, kesenjangan antara pasokan dan permintaan selama puncak konsumsi pada musim dingin bulan November-Desember akan lebih besar dari yang diperkirakan.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah menguat setelah laporan industri menunjukkan penurunan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November diperdagangkan pada US$72,21 per barel pada pukul 16.43 waktu New York setelah mengakhiri sesi perdagangan Selasa (16/10) di level US$71,92 di New York Mercantile Exchange.

Adapun minyak Brent untuk pengiriman Desember berakhir naik 63 sen di level US$81,41 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak mentah AS merosot 2,13 juta barel pekan lalu. Ini akan menjadi penurunan pertama dalam empat pekan terakhir jika data Energy Information Administration (EIA) menegaskan hal itu pada hari Rabu (17/10/2018).

Penurunan cadangan ini disebabkan oleh badai Michael yang menutup produksi di Teluk Meksiko selama periode pelaporan, yang dapat berkontribusi pada penurunan persediaan.

"Badai Michael adalah faktor penentu mengapa cadangan minyak tidak terus naik. Hilangnya produksi tidak seluruhnya kembali sekaligus. Secara bertahap datang kembali," kata Thomas Finlon, direktur Energy Analytics Group Ltd, seperti dikutip Bloomberg.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

16 Oktober

107,90

(+0,56%)

15 Oktober

107,30

(-0,05%)

12 Oktober

107,35

(-0,28%)

11 Oktober

107,65

(-1,55%)

10 Oktober

109,35

(-2,24%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper