Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Rupiah Menguat, Investor Tunggu Laporan Depkeu AS

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (16/10/2018) di Rp15.206 per dolar AS, menguat 40 poin atau 0,26% dari posisi Rp15.246 pada Senin (15/10/2018).
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (16/10/2018) di Rp15.206 per dolar AS, menguat 40 poin atau 0,26% dari posisi Rp15.246 pada Senin (15/10/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp15.282 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp15.130 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp152.

Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau melemah tipis 3 poin atau 0,02% ke level Rp15.223 per dolar AS pada pukul 10.39 WIB.

Padahal, mata uang Garuda sebelumnya mampu rebound saat dibuka terapresiasi 20 poin atau 0,13% di level Rp15.200 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif di level Rp15.193-15.223 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan Senin (15/10/2018), pergerakan rupiah ditutup terdepresiasi 23 poin atau 0,15% di posisi Rp15.220 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia bergerak cenderung variatif siang ini. Won Korea Selatan yang terapresiasi 0,54% memimpin penguatan di antara beberapa mata uang pada pukul 11.03 WIB, sedangkan yen Jepang yang turun 0,18% menjadi yang terlemah di antara sejumlah mata uang lainnya.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama, terpantau naik 0,068 poin atau 0,07% ke level 95,127 pada pukul 10.54 WIB.

Indeks dolar sempat melanjutkan koreksinya setelah dibuka turun tipis 0,014 poin atau 0,01% di level 95,045. Pada perdagangan Senin (15/10), indeks berakhir melemah 0,17% atau 0,162 poin di posisi 95,059.

Dilansir Bloomberg, penguatan won didorong koreksi dolar AS dan penguatan mayoritas bursa saham di kawasan Asia siang ini. Investor saat ini sedang menantikan rilis laporan valas oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Laporan semitahunan Departemen Keuangan AS mengenai praktik valuta asing mitra-mitra dagang utamanya dijadwalkan rilis pekan ini, dengan investor menantikan apakah China akan dinyatakan sebagai manipulator mata uang.

“Dolar AS telah melesu lagi, membantu menahan pergerakannya terhadap mata uang di Asia, tetapi mata uang Asia terus berkinerja buruk secara keseluruhan,” ujar Irene Cheung, pakar strategi valas di ANZ di Singapura.

“Saya akan memantau ekuitas AS, harga minyak terkait dengan kondisi geopolitik di Timur Tengah, sambil menunggu laporan mata valas oleh Departemen Keuangan AS.”

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

16 Oktober

15.206

15 Oktober

15.246

12 Oktober

15.194

11 Oktober

15.253

10 Oktober

15.215

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper