Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekspor-Impor Lesu, IHSG Ditutup Berbalik Melemah ke 5.727

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,51% atau 29,34 poin di level 5.727,26. Padahal, IHSG sempat dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,52% atau 30,17 poin di posisi 5.786,66.
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau dan berbalik melemah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (15/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,51% atau 29,34 poin di level 5.727,26. Padahal, IHSG sempat dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,52% atau 30,17 poin di posisi 5.786,66.

Indeks melemah setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu (12/10/2018) ditutup dengan penguatan 0,94% atau 53,67 poin di level 5.756,49. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.725,58-5.816,04.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona, dengan tekanan terbesar dialami sektor industri dasar yang melemah 3,68%, disusul sektor tambang dengan pelemahan 1,69%. Adapun hanya sektor finansial yang menguat sebesar 0,97%.

Dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 118 saham di antaranya menguat, sedangkan 296 saham melemah, dan 196 saham stagnan.

Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (BBCA) yang merosot 18,18% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG, diikuti saham UNVR (-1,58%), TKIM (-13,36%), dan GGRM (-1,45%).

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 rebound dan ditutup menguat 1,16% atau 5,74 poin di level 500,09, setelah berakhir anjlok 2,32% atau 11,76 poin di level 494,35 pada Kamis (11/10).

Hampir seluruh indeks saham di Asia Tenggara terpantau melemah sore ini, di antaranya indeks FTSE Malay KLCI (-0,12%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,76%), dan indeks PSEi Filipina (-1,12%), sedangkan indeks SE Thailand menguat 0,79%.

Di wilayah lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 1,59% dan 1,87%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,77%.

IHSG berbaik melemah setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total ekspor September 2018 mencapai US$14,83 miliar atau turun 6,58% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Hal itu disampaikan dalam rilis data ekspor impor Indonesia sampai dengan September 2018 di Gedung BPS, Jakarta, pada hari ini.

Meski ada penurunan secara bulanan, tapi total ekspor periode Januari-September 2018 mengalami kenaikan 9,41% secara year-on-year (yoy) dari US$123,38 miliar menjadi US$134,99 miliar.

Selain ekspor, BPS mencatat impor September 2018 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Total impor pada September senilai US$14,60 miliar atau turun sebesar 13,18% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan secara year on year, impor mengalami kenaikan 14,18% dari posisi tahun sebelumnya senilai US$12,79 miliar.

Adapun total impor dari Januari - September 2018 mencapai US$138,77 miliar  atau naik 23,33% dibandingkan dengan 2017 sebesar US$112,52 miliar.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

INKP

-18,18

UNVR

-1,58

TKIM

-13,36

GGRM

-1,45

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBCA

+2,58

BBRI

+1,69

HMSP

+0,80

BBNI

+1,81

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper