Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Perdagangan Lesu, IHSG Bertahan Positif Pada Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menetapkan pergerakannya di zona positif pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (15/10/2018), pascarilis data ekspor impor September 2018.
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menetapkan pergerakannya di zona positif pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (15/10/2018), pascarilis data ekspor impor September 2018.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik 0,19% atau 10,95 poin ke level 5.767,44 pada akhir sesi I, setelah mampu rebound dan berakhir dengan penguatan 0,94% atau 53,67 poin di level 5.756,49 pada perdagangan Jumat (12/10).

Padahal, indeks sempat tergelincir ke zona merah menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini, setelah dibuka menguat 0,52% di posisi 5.786,66 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada level 5.735,05 – 5.816,04.

Pergerakan empat dari sembilan sektor pada IHSG menetap di zona hijau, dipimpin finansial (+1,07%) dan konsumer (+0,48%). Adapun sektor industri dasar yang turun 1,97% memimpin koreksi di antara lima sektor lainnya.

Sebanyak 128 saham menguat, 226 saham melemah, dan 256 saham stagnan dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 26 poin atau 0,17% ke level Rp15.223 per dolar AS pada pukul 11.36 WIB.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka terdepresiasi 33 poin atau 0,22% di level Rp15.230 per dolar AS. Pada perdagangan Jumat (12/10/2018), rupiah mampu rebound dan berakhir terapresiasi 38 poin atau 0,25% di posisi Rp15.197 per dolar AS.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total ekspor September 2018 mencapai US$14,83 miliar atau turun 6,58% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Hal itu disampaikan dalam rilis data ekspor impor Indonesia sampai dengan September 2018 di Gedung BPS, Jakarta, pada hari ini.

Meski ada penurunan secara bulanan, tapi total ekspor periode Januari-September 2018 mengalami kenaikan 9,41% secara year-on-year (yoy) dari US$123,38 miliar menjadi US$134,99 miliar.

Selain ekspor, BPS mencatat impor September 2018 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Total impor pada September senilai US$14,60 miliar atau turun sebesar 13,18% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan secara year on year, impor mengalami kenaikan 14,18% dari posisi tahun sebelumnya senilai US$12,79 miliar.

Adapun total impor dari Januari - September 2018 mencapai US$138,77 miliar  atau naik 23,33% dibandingkan dengan 2017 sebesar US$112,52 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper