Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Ajak Dapen Perbesar Investasi di Saham

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meminta kepada pengelola dana pensiun (dapen) untuk memperbesar porsi investasinya di pasar saham. Sebab, selama ini dapen yang masuk ke pasar saham masih sangat kecil.
Pengunjung berjalan di dekat logo PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (8/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat logo PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (8/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meminta kepada pengelola dana pensiun (dapen) untuk memperbesar porsi investasi di pasar saham. Sebab, selama ini dapen yang masuk ke pasar saham masih sangat kecil.

Selain untuk meningkatkan partisipasi dapen dalam pasar saham, upaya ini dilakukan juga untuk meningkatkan daya serap pasar, baik di pasar perdana atau initial public offering (IPO) maupun pasar sekunder.

Otoritas pasar modal mencatat, total nilai investasi seluruh dapen pada saham hanya sebesar 12% dari total portofolio investasi dapen. Saat ini, bursa terus melakukan komunikasi dengan asosiasi dapen terkait hal tersebut.

"Kami mendorong dapen untuk menggunakan instrumen pasar modal secara optimal. Tidak hanya untuk saham tapi juga untuk obligasi, reksa dana, Exchange Traded Fund (ETF), dan lain-lain," kata Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, bursa akan bekerja sama dengan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) untuk mengadakak kegiatan sosialisasi yang melibatkan pendiri dan pengawas pengelola daen di Tanah Air.

Kata dia, dapen perlu memiliki pemahaman tentang pilihan dan ragam investasi yang diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan investasi, khususnya lebih mengoptimalkan pengelolaan dana pada investasi instrumen di pasar modal.

Selama ini, manajemen dapen tidak menempatkan investasi pada saham dalam jumlah besar karena sifat investasi saham yang tergolong sangat fluktuatif. Dapen khawatir dengan adanya potensi penggerusan nilai aset investasi secara jangka pendek.

"Sesuai dengan horizon waktu pengelolaan investasi dapen yang jangka panjang, pilihan investasi di instrumen pasar modal seperti di saham diharapkan menjadi pilihan yang sesuai bagi dapen," ujarnya.

Dari data Otoritas Jasa Keuangan, nilai Laporan Aset Neto (LAN) dapen yang ditempatkan pada saham yang tercatat di bursa efek per Agustus lalu hanya senilai Rp30,2 triliun. Padahal, total nilai investasi dapen mencapai Rp254,33 triliun.

Head of Corporate Finance UOB Kayhian John Octavianus Sitorus menilai, upaya bursa ini patut didukung sehingga daya serap pasar bisa meningkat. Pasalnya, dapen merupakan salah satu investor strategis perusahaan yang mencatatkan sahamnya di pasar modal.

Pendekatan yang dilakukan bursa, kata dia, bisa mengubah strategi bisnis dapen. Sebab selama ini mereka memiliki ketentuan di internal sehingga porsi investasi di saham sangat terbatas.

"Ini sangat menarik dan perlu didukung. Karena dapen itu memiliki kebijakan investasi di internal masing-masing. Ini perlu dilakukan [pendekatan dengan dapen oleh bursa]," ujarnya.

Selain itu , langkah ini juga akan membantu peningkatan lukuiditas dan pendalaman pasar modal di Indonesia. Dia menambahkan, bursa juga perlu memberikan edukasi mengenai investasi di pasar saham kepada dapen.

"Selama ini dapen pilih-pilih kalau mau masuk pasar IPO. Jadi perlu ada edukasi bahwa ini investasi jangka panjang juga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper