Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Harga Sideways, Bitcoin Masuk Tren Pelemahan Lagi

Awan hitam kembali menaungi pergerakan harga bitcoin dengan indikator teknikal menunjukkan bahwa mata uang kripto paling ternama itu kini kembali memasuki tren penurunan.
Bitcoin turun/Ilustrasi
Bitcoin turun/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Awan hitam kembali menaungi pergerakan harga bitcoin dengan indikator teknikal menunjukkan bahwa mata uang kripto paling ternama itu kini kembali memasuki tren penurunan.

Berdasarkan data Directional Movement Index, token terbesar di dunia itu kembali memasuki pola pergerakan harga negatif.

Indeks ADX Line, yang mengukur kekuatan tren pergerakan harganya, mulai bergerak ke bawah. Hal itu mengindikasikan bahwa tren negatif hanya tinggal menunggu momentum untuk berlanjut.

Semua orang masih memberi sentimen level support bitcoin masih berada di US$6.000 per bitcoin karena belum mengalami pergerakan yang signifikan sejak pertengahan Agustus.

Mata uang kripto itu telah bergerak sideways dengan sedikit kenaikan dalam tiga pekan terakhir dengan harganya terus bergerak di kisaran US$6.300 – US$6.600 per bitcoin.

Harganya anjlok mendekati 5% pada awal perdagangan Jumat (12/10) dari perdagangan hari sebelumnya.

Meskipun harga token digital itu sudah  masuk ke tren pelemahan sepanjang tahun ini karena masalah regulasi yang membatasi adopsi mata uang secara umum, sejumlah investor mengatakan bahwa pelemahan bitcoin kali ini disebabkan oleh aksi jual besar pada saham di AS.

“Pergerakan harga saat ini hanya mencerminkan pelemahan pada saham AS secara umum dalam semalam pada Rabu [10/10] lalu,” kata David Tawil, Presiden Prochain Capital, dikutip dari Bloomberg, Jumat (12/10). Dia menambahkan, jika pasar saham kembali menguat, harga bitcoin juga bisa ikut menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper